Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah maskapai penerbangan menyatakan operasional penerbangan armadanya tetap berjalan normalĀ alias tidak mengalami gangguan, pasca erupsi Gunung Merapi di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimew Yogyakarta, Sabtu siang tadi.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, semua penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dan Solo berjalan lancar, tidak terdampak oleh erupsi.
"Lion Air Group telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan," ucap Danang dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Sabtu (11/3/2023).
"Semua penerbangan diarahkan untuk menghindari zona bahaya yang telah ditentukan oleh pihak berwenang, sehingga tidak ada pengaruh langsung dari erupsi Gunung Merapi pada operasi penerbangan," sambungnya.
Danang melanjutkan, Lion Air Group terus memantau situasi dan perkembangan terkini dari erupsi Gunung Merapi dan tetap siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Senada dengan Lion Air Group, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa operasional penerbangannya juga tidak terdampak sama sekali dengan adanya erupsi.
"Belum ada (operasional yang terdampak). InsyaAllah aman semua," ujarnya kepada Tribunnews.
Sebelumnya, AirNav Indonesia melalui Sekretaris Perusahaan, Rosedi mengatakan, berdasarkan pengamatan AirNav, erupsi masih mengeluarkan awan panas hingga pukul 15.30 WIB.
Dan dinyatakan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah barat daya Jawa Tengah.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, AirNav: Layanan Navigasi Penerbangan Masih Aman
"Telah dikeluarkan peringatan kepada Maskapai dengan No. ASHTAM (Volcanic Ash Notam): VAWR3871 pada pukul 05.35 UTC/12.35 WIB," ucap Rosedi dalam pernyataannya yang diperoleh Tribunnews, Sabtu (11/3/2023).
Rosedi melanjutkan, berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara dengan Cabang Yogyakarta, hasil paper test negatif baik untuk Bandar Udara Yogyakarta Internasional dan Adi Sucipto.
Hingga statement ini dikeluarkan, operasional penerbangan dan personel pelayanan navigasi penerbangan di Bandara YIA, Adi Sucipto, Adi Sumarno, dan Ahmad Yani dalam keadaan aman terkendali.
Baca juga: Perubahan Gunung Merapi yang Terekam Sejak 2 Maret, Sebelum Erupsi Siang Tadi
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," pungkas Rosedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan terjadi Awan Panas guguran Gunung Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Baca juga: Diguyur Hujan Abu Pekat, Warga Lereng Merapi di Boyolali Masih Beraktivitas Normal
Sebelumnya, berdasarkan pengamatan BPPTKG pada pukul 06.00-12.00 WIB, teramat 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.
Selain itu juga terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari pos Babadan.
Aktifitas kegempaan yang tercatat yakni sebagai berikut:
Guguran (Jumlah : 9, Amplitudo : 4-11 mm, Durasi : 43.9-96.6 detik)
Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, S-P : 0.4 detik, Durasi : 7.4 detik)
Vulkanik Dalam (Jumlah : 19, Amplitudo : 9-12 mm, S-P : 0.5-1 detik, Durasi : 9.3-11.2 detik)
Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Tingkat aktifitas Gunung Merapi Level III (Siaga).