TRIBUNNEWS.COM - Credit Suisse saat ini sedang ramai dibicarakan oleh publik.
Pasalnya, perusahaan bank raksasa ini mengalami kemorosotan nilai saham.
Anjloknya saham Credit Suisse ini buntut dari guncangan perekonomian dunia.
Credit Suisse sendiri dikenal sebagai sebuah perusahaan bank investasi, jasa, dan keuangan global.
Kantor dari perusahaan Credit Suisse ini berpusat di negara Swiss.
Saat ini, nilai saham Credit Suisse anjlok ke level terendah hingga lebih dari 30 persen.
Baca juga: Penjelasan Krisis Credit Suisse, Saham Bank Anjlok Lebih dari 30 Persen
Keadaan ini membuat Credit Suisse sedang berada di titik terendahnya.
Penurunan ini terjadi setelah pemegang saham utamanya, yaitu Saudi National Bank, tidak akan menginvestasikan uangnya lagi ke bank Swiss.
Saudi National Bank menjadi pemegang saham terbesar di Credit Suisse, mencapai 9,8 persen pada November 2022.
Baca juga: Credit Suisse Dituduh Berkonspirasi Curangi Pasar Forex, Investor Meradang
Baca juga: Krisis Pemasukan, Bank Terbesar Kedua di Swiss Credit Suisse Berencana Pecat 5.000 Karyawan
Dampak dan Solusi Penurunan Saham di Credit Suisse
Penurunan nilai saham dari Credit Suisse menyebabkan dampak yang cukup besar di dunia perekonomian.
Tekanan membuat Credit Suisse kehilangan sebanyak 80 persen nilai pasarnya.
Hal ini menyebabkan kekhawatiran yang memicu para investor tak kembali melakukan rush money lanjutan.
Hal ini akan berdampak buruk untuk kondisi sistem perbankan global.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Credit Suisse mengambil tindakan tegas.
Pihak Credit Suisse terlebih dahulu memperkuat likuiditasnya.
Mereka berniat menggunakan opsinya untuk meminjam dari Bank Nasional Swiss (SNB).
Credit Suisse meminjam hingga CHF 50 miliar.
Dikutip dari credit-suisse.com, pihaknya juga mengumumkan penawaran Credit Suisse International untuk membeli kembali sekuritas utangnya.
Credit Suisse juga mengumumkan hari ini, Kamis (16/3/2023), mereka sedang melakukan penawaran tender tunai sehubungan dengan sekuritas utang senior berdenominasi sepuluh dolar AS dengan nilai agregat hingga USD 2,5 miliar.
Diketahui, Credit Suisse adalah bank terbesar kedua yang ada di Swiss.
Credit Suisse berdiri sejak 1869 silam.
Perusahaan Credit Suisse dianggap menjadi lembaga keuangan terbesar di dunia.
Baca juga: Krisis Pemasukan, Bank Terbesar Kedua di Swiss Credit Suisse Berencana Pecat 5.000 Karyawan
Credit Suisse yang Ada di Indonesia
PT Credit Suisse di Indonesia berlokasi di Jakarta.
Credit Suisse di Indonesia telah diawasi oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-04/PM/PEE/2002.
Singkatnya, perusahaan ini awalnya mendirikan footprint di Indonesia dan memperoleh izin sebagai Kantor Perwakilan.
Sejak saat itu, perusahaan ini terus berkembang dan mengalami perubahan.
Pada 2017, juga terjadi perubahan nama perusahaan menjadi PT Credit Suisse Sekuiritas Indonesia.
Cedit Suisse dipimpin oleh komisari Chris P Prasertsintanah.
Direktur utama dari Credit Suisse di Indonesia adalah Rizal Gozali.
(Tribunnews.com/Oktavia WW, Tiara Shelavie, Namira Yunia Lestanti)