Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) tengah melakukan berbagai persiapan pelayanan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menyambut Mudik Lebaran 2023, khususnya pada ruas-ruas tol yang akan dilintasi saat musim lebaran.
Sejumlah ruas tol yang dimaksud diantaranya yaitu tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan Tol Medan-Binjai (Mebi).
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, dalam persiapannya Hutama Karya fokus dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan menambahkan sejumlah fasilitas di rest area.
Baca juga: 2,6 Juta Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera Selama Mudik Lebaran
Seperti di antaranya menyediakan SPBU modular dan menyediakan bengkel di Rest Area.
Hutama Karya juga bekerjasama dengan pihak kepolisian, TNI, dan Dinas Kesehatan daerah sekitar dengan mendirikan Pos Pantau.
“Kami pastikan peralatan tol dan backup genset dalam keadaan baik, juga menyiagakan teknisi peralatan tol, mengaktifkan kembali mobile reader dan top-up asongan untuk mempercepat transaksi di gerbang tol, menyiagakan tim pothole (lubang) serta mengaktifkan gardu reversible, jika diperlukan pada periode arus balik,” tutur Koentjoro dalam pernyataannya yang diperoleh Tribunnews, Rabu (22/3/2023).
Ia melanjutkan, untuk mengoptimalisasi pengoperasian jalan tol, Hutama Karya akan melakukan pemisahan segmen operasi JTTS yang dimulai pada ruas Tol Bakter dan Tol Mebi melalui PT Medan Binjai Toll dan PT Bakauheni-Terbanggi Besar Toll sebagai entitas yang menerima pemisahan.
Adapun pada kedua perusahaan tersebut, Hutama Karya memiliki saham kepemilikan perusahaan sebesar 99,9 persen, sedangkan sisanya 0,1 persen dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Hutama Karya (Persero).
“Pemisahan tersebut dilakukan karena faktor pembangunan dan operasional beberapa tol JTTS tahap I terdapat indikasi perseroan berpotensi mengalami kondisi keuangan yang tidak sustainable," papar Koentjoro.
"Setelah pemisahan ini akan dilakukan divestasi atau pelepasan saham di anak perusahaan serta kerja sama operasi dan pemeliharaan dengan mitra terpilih,” terangnya.
Koentjoro juga mengatakan bahwa dengan adanya skema tersebut tidak akan menurunkan kinerja dan kualitas jalan tol yang dikelola.
Justru akan meningkatkan pelayanan jalan tol tersebut mengingat anak perusahaan yang dibentuk tersebut didedikasikan untuk mengoperasikan dan pengelolaan jalan tol ini.
“Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Tol Medan-Binjai akan menjadi tol yang lebih dulu menerapkan skema tersebut mengingat 2 (dua) ruas tol ini yang terbilang sudah cukup mature,” tutup Koentjoro.
Untuk kondisi terkini jalan tol, Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol.
Salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.
"Selain itu kami terus menghimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat," pungkas Koentjoro.