TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat mengalami penguatan dalam dua hari ke belakang.
Pada penutupan perdagangan Rabu (29/3/2023), IHSG ditutup menguat 1,17 persen atau 79,108 poin ke level 6.839,436.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan cenderung terkoreksi setelah penguatan ini dengan area support pada level 6.704 dan resistance pada level 6.855.
“Koreksi IHSG ini kami perkirakan cukup wajar mengingat dua hari berturut-turut IHSG mencatatkan penguatan yang cukup signifikan,” jelas Herditya dikutip dari Kontan, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: IHSG Menguat 0,42 Persen ke Level 6.727 di Akhir Sesi Pertama Hari Ini
Koreksi ini terjadi di tengah sentimen positif hari Rabu (29/3) karena Rupiah juga bergerak menguat.
Kemudian terdapat sentimen The Fed yang akan melakukan pivoting/cut rate paling tidak di pertengahan tahun 2023 meskipun kondisi perbankan di AS dan Eropa masih menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku pasar.
Sedangkan, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mencermati IHSG membentuk rising window bersamaan dengan penguatan Rabu (29/3).
Terdapat pelebaran positive slope pada MACD yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan di Kamis (30/3).
Rio memprediksi IHSG pada Kamis (30/3) akan bergerak pada area support di level 6.765 dan resistance di level 6.865.
Pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen positif yang berasal dari berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah ke level Rp15,060/USD di Rabu sore (29/3) dari kisaran Rp15,350/USD pada pekan lalu.
“Hal ini masih terkait dengan bantuan likuiditas oleh The Fed dan rencana peningkatan program bantuan likuiditas dari otoritas di AS,” kata Rio.
Dengan demikian, keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% kembali diapresiasi pasar.
Rio menyebut hal ini terlihat dari penguatan harga saham-saham perbankan di Rabu (29/3). IDXFINANCE (+1.27%) menjadi sektor yang menguat paling signifikan, bersamaan dengan IDXENERGY (+2.30%).
Senada dengan Rio, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan dengan level psikologis di area 6.980 - 7.000 dengan support 6.800.
Prediksi tersebut didasari pada pergerakan IHSG pada Rabu (29/3) yang menguat hingga breakout resistance down trendline pada area 6.800.
Cheril mencermati musim pembagian dividen di sektor energi dan rilis kinerja yang cemerlang di tahun 2022 menjadi penopang penguatan IHSG.
Selain itu, beberapa emiten sektor energi berpotensi membagikan dividen yield yang besar seperti ITMG dan PTBA.
“Meski ada potensi penguatan namun pelaku pasar juga akan menantikan rilis data inflasi PCE yang rilis Kamis malam (30/3) WIB dimana data ini menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan moneter berikutnya,” ujarnya.
Dengan itu Cheril memprediksi IHSG Kamis (30/3) berpotensi bergerak dalam range support 6.800 dan resistance 6.990.
Baca juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Koreksi, Berikut Rekomendasi Saham dari Analis
Untuk itu Herditya merekomendasikan beberapa saham yang dapat di cermati investor antara lain, HMSP, BUKA, WOOD, dan PTBA.
Rio merekomendasikan BBRI, BMRI, TLKM, UNTR, PTBA, KLBF dan TOWR pada Kamis (30/3).
Sementara Cheril merekomendasikan buy untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 44.500 dan stop loss pada Rp 38.000.
Kemudian untuk PT Adaro Energy Tbk (ADRO) direkomendasikan dengan target harga Rp 3.200 dan stop loss pada Rp 2.700. PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 6.200 dan stop loss pada Rp 5.800.
Sedangkan, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) direkomendasikan dengan target harga Rp 28.000 dan stop loss pada Rp 25.500. (Aurelia Felicia/Kontan)