Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha bus melakukan rampcheck atas armada busnya bersama Dinas Perhubungan untuk memastikan kesiapan armadanya mengangkut penumpang di arus mudik Lebaran tahun ini,
"Yang sudah kita siapkan, armada di-rampcheck oleh dinas terkait dan sudah ke garasi. Alhamdulillah baik semua, kita persiapkan sebaik mungkin, sudah dicek semua, sudah oke," ujar pemilik PO BeJeU, M Iqbal Tosin, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/4/2023).
Di sisi lain, pengusaha bus akan dibebani oleh kebijakan one way yang akan diberlakukan di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga tol Jawa Tengah (Jateng) mulai 18 April 2023.
"Kebijakan one way memang sangat memberatkan bagi angkutan umum, bagi operator, terkhusus bagi pelanggan luas," katanya Tosin yang juga pengurus Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).
Dia menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, pemberlakuan one way membuat kemacetan hingga pada akhirnya penumpang yang dirugikan.
"Mengacu tahun kemarin, misal jadwal berangkat Rabu, bisa jadi busnya baru bisa jalan lagi Kamis atau Jumat membawa pemudik. Masalah keruwetan jalan itu terjadi di arteri Pantura," ujarnya.
Pengalaman di arus mudik Lebaran sebelumnya, armada busnya pernah terjebak macet di jalur arteri Pantura lebih 12 jam.
Baca juga: Pengusaha Bus Menolak Pembatasan Pembelian Solar Subsidi Maksimal 200 Liter Per Hari
Peristiwa itu terjadi di jalur macet Simpang Jomin. "Penumpang yang mau mudik naik ke busnya kena macet lebih dari 12 jam gara-gara skema one way," keluhnya.
Baca juga: Kebijakan One Way di Tol Rugikan Pengusaha Bus, Harus Lewat Jalan Rusak di Jalur Arteri
Iqbal memberikan usulan agar one way tidak membebani PO, kepolisan perlu membuat skema contraflow yang harus tetap ada ke arah barat khusus untuk angkutan umum, ambulans, maupun kendaraan aparat dan lainnya.