Bos JPMorgan Chase menambahkan, ia tidak tahu apakah akan ada lebih banyak bank yang akan gagal pada tahun ini, namun Dimon dengan cepat menunjukkan bahwa gejolak ini tidak seperti krisis keuangan 2008.
Ia melanjutkan, pada 2008 "ada ratusan institusi di seluruh dunia yang memiliki terlalu banyak leverage. Kami tidak memiliki hal itu."
Saat ini AS juga tidak memiliki masalah besar di pasar hipotek, tambahnya.
Namun, Dimon memperingatkan bank-bank regional dan konsumen AS harus "bersiap-siap menghadapi suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi, namun bersiaplah untuk gelombang itu."
Ada kemungkinan besar, katanya, suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, dan bank-bank yang berinvestasi di Treasury harus bersiap-siap untuk kemungkinan tersebut.
Rasa Sakit Akibat Plafon Utang
Anggota parlemen AS semakin tidak nyaman dengan kenaikan plafon utang, batas pinjaman 31,38 triliun dolar AS yang mereka capai pada Januari.
Tanpa undang-undang baru, default oleh pemerintah AS bisa terjadi pada musim panas atau awal September, menurut berbagai analisis.
Namun pembicaraan antara Partai Republik dan Gedung Putih masih terhenti.
Dimon, yang telah bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kongres AS pada tahun ini dalam berbagai masalah ekonomi, mengatakan tidak akan ada gagal bayar di bawah pengawasannya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Yakin Indonesia Tak Alami Resesi, Ini Faktor Pendukungnya
"Tidak selama saya masih hidup. Wah, kita akan terus berjuang untuk yang satu ini," ujarnya.
Dimon mengatakan ia yakin Kongres AS dapat mencapai resolusi tentang plafon utang dalam beberapa bulan ke depan, tetapi mungkin ada lebih banyak kesulitan ekonomi yang akan datang sebelum kesepakatan dibuat.
"Anda akan merasakan sakitnya sebelum itu terjadi," katanya tentang pelanggaran plafon utang.
Sebagai default potensial yang semakin dekat, "Anda akan melihatnya di pasar dan itu akan menakut-nakuti orang," tambahnya.
Tetap saja, "Ketika saya pergi ke Washington, kebanyakan orang di sana tahu betapa seriusnya hal ini, dan mereka ingin menyelesaikannya," pungkas Dimon.