Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebaran identik dengan libur panjang. Ini tentu sangat berpengaruh bagi kinerja bisnis, dimana hari produktif di bulan Ramadan dan lebaran lebih sedikit dibanding bulan lainnya.
Lebaran juga berpengaruh pada kecukupan staf yang masuk kerja, sehingga menghadirkan tantangan-tantangan tersendiri.
Chief Commercial Officer Mekari Sandy Suryanto, mengatakan bagi bisnis yang tetap beroperasi selama lebaran, pengaturan presensi dan absensi karyawan yang standby dan cuti menjadi hal yang krusial.
Baca juga: Bisnis Platform Kripto Triv Tumbuh di Tengah Kabar Bangkrutnya SVB dan Signature Bank
"Bisnis-bisnis di sektor yang langsung menyentuh konsumen, seperti restoran, ritel dan hiburan masyarakat, malah akan kebanjiran konsumen saat libur lebaran. Sebab itu, mereka harus merencanakan kebutuhan akan karyawan dengan cermat agar bisnis bisa terus beroperasi dan melayani konsumen dengan baik," tutur Sandy, Selasa (11/4/2023).
Teknologi pun hadir untuk membantu bisnis, mulai dari mengatur rotasi karyawan hingga melayani konsumen secara virtual, selama pebaran.
"Bahkan, teknologi bisa membantu bisnis untuk mempererat silaturahmi dengan konsumen, sehingga konsumen semakin setia dengan bisnis tersebut," imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman dalam membantu bisnis untuk menumbuhkan performa, Mekari sebagai perusahaan penyedia solusi digital untuk pengoperasian bisnis membagikan tips bagaimana bisnis dapat tetap beroperasi selama lebaran dengan dukungan teknologi.
1. Amankan Rotasi Karyawan
Bisnis harus terlebih dulu memperkirakan seberapa sibuk mereka nantinya saat pebaran agar dapat menyesuaikan dengan rotasi cuti karyawan di bagian back-end dan front-end.
Di sini, solusi digital untuk manajemen personalia bisa membantu bisnis dengan mensinkronisasi secara otomatis jadwal cuti dan lembur ratusan karyawan yang tersebar di berbagai cabang sehingga tidak ada kekosongan orang.
Baca juga: Tingkatkan Keahlian di Bidang Green Job, Schneider Electric Dukung Kompetisi Bisnis Teknologi EBT
Solusi digital juga bisa mengirimkan memo internal ke semua karyawan agar mereka selalu mendapat informasi terbaru mengenai jadwal kerja maupun libur.
2. Siapkan Bonus Lembur
Bisnis harus memberikan bonus sebagai insentif agar karyawan bersedia mengambil shift lebaran.
Dengan demikian, bisnis juga harus memperhitungkan anggaran untuk menutupi pengeluaran ekstra terkait apresiasi tersebut.
Untuk memudahkan penghitungan, bisnis bisa memanfaatkan solusi digital yang mengkoneksikan jadwal shift di divisi Human Resources (HR) dengan pencatatan payroll di divisi keuangan sehingga bonus dapat dihitung dan dikirim secara otomatis.
Bisnis juga bisa menjadwalkan pengiriman gaji dan slip gaji agar menghindari telat bayar di saat karyawan yang sedang lebaran membutuhkan dana.
3. Pertahankan Kualitas Layanan Konsumen
Bisnis, khususnya yang harus melayani pertanyaan konsumen sepanjang 24 jam dan 7 hari, perlu mengatur ketersediaan Customer Service (CS) saat Lebaran supaya kualitas pelayanan tetap terjaga walau di tengah liburan.
Solusi customer Relationship Management (CRM) yang omnichannel, yaitu yang terintegrasi ke ragam kanal komunikasi termasuk ekosistem Meta (Facebook, Instagram dan WhatsApp), akan mempermudah tim CS untuk terus melayani konsumen karena semua percakapan dapat dipantau dan dibalas melalui satu dasbor tersentralisasi.
4. Tingkatkan Loyalitas Konsumen
Lebaran adalah momen yang sempurna bagi bisnis untuk berbagi kebaikan dengan konsumen.
Bisnis dapat memanfaatkan CRM yang sama untuk mengirim ucapan Hari Raya, termasuk memberikan kode voucher diskon, lewat berbagai kanal, seperti WhatsApp, ke konsumen yang merayakan Idul Fitri.
Jika dirancang dengan kreatif, maka kampanye pemasaran selama Hari Raya akan membuat konsumen semakin bahagia di hari yang spesial, sehingga meningkatkan loyalitas mereka.
Kemudian, bisnis bisa memanfaatkan fitur analitik di CRM untuk menganalisa respon konsumen terhadap kampanye tersebut secara real-time, sehingga bisnis dapat melakukan perubahan kampanye secara cepat apabila perlu.
"Di akhir liburan lebaran dan Hari Raya Idul Fitri, solusi digital akan secara otomatis mengumpulkan dan menganalisa performa bisnis selama kedua momen tersebut. Laporan inilah yang kemudian bisa digunakan bisnis sebagai insights untuk perencanaan pemasaran dan penjualan kedepannya," ungkap Sandy.
Setelah lebaran, bisnis perlu mengantisipasi periode pasca libur yang identik dengan penurunan penjualan.
"Data dan analisa performa bisnis dari lebaran tahun ini juga dapat digunakan sebagai panduan untuk merencanakan strategi untuk liburan berikutnya, sehingga pertumbuhan bisnis dapat terus didorong," jelasnya.