Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Wira Global Solusi tbk (WGSHub) menandatangani kerjasama investasi pengembangan solusi perangkat lunak pelabuhan di Indonesia bersama PT Ayo Kreasi Teknologi (AKSI), perusahaan penyedia solusi IT logistik termasuk moda transportasi darat, udara dan laut.
Edwin Pramana, Direktur Utama WGSHub mengatakan, Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia dengan luasan sekitar 7,8 juta km dimana 5,9 juta km merupakan area yuridis laut dan ada 17.504 pulau tersebar dari Sabang sampai Merauke.
“Karena Indonesia Archipelagic State, maka tantangan terbesar untuk logistik laut adalah bagaimana cara mengirim barang antar pulau lebih cepat dan lebih murah dimana saat ini pengiriman lewat darat lebih mendominasi ketimbang laut dan udara ” kata Edwin dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 13 April 2023.
Baca juga: ASDP Catat Trafik Truk Logistik Mulai Meningkat dari Jawa ke Sumatera di H-10 Lebaran
Edwin menjelaskan, berdasarkan data bank Dunia di tahun 2018, Indonesia menempati peringkat ke 46 dalam hal performa Logistik. Dari data yang sama juga menyatakan biaya logistik Indonesia mencapai 23,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
“Angka ini cukup besar dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kami berharap dengan mengembangkan aplikasi yang telah dikerjakan oleh AKSI sebelumnya dapat memecahkan permasalahan waktu tunggu bongkar muat kargo baik laut ataupun udara sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya logistik serta dapat memangkas waktu pengiriman” ujar Edwin.
Emiten berkode WGSH ini akan mengembangkan lebih lanjut modul-modul baru aplikasi pelabuhan bersama dengan AKSI dengan tujuan antara lain meningkatkan penerimaan negara bukan pajak dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas logistik. Sebelumnya aplikasi ini telah digunakan di beberapa pelabuhan, seperti di PT. Krakatau Bandar Samudera (KBS) Cilegon Banten dan di Persero Batam, diharapkan kedepan akan semakin banyak lagi pelabuhan-pelabuhan dan bandara di Indonesia yang mengadopsi aplikasi tersebut.
“Berdasarkan data dari departemen perhubungan yang kami terima ada sekitar 44.178 Kapal kargo dan ada pertumbuhan muatan cargo hingga 14,4 Juta TeUS( Twentyfoot Equivalent Units), jika waktu bersandar dan bongkar muat dapat dipangkas kami yakin biaya pengiriman antar pulau juga akan lebih terjangkau” tutup Edwin.
Terpisah, Direktur AKSI Adi Kustrijanto mengatakan, dengan masuknya WGSH sebagai pemegang saham AKSI kami berharap dapat mengikuti jejak WGSH untuk melantai di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
“Banyak keuntungan melantai di bursa selain mendapatkan akses pendanaan dari pasar modal, dengan melantai di bursa kami juga dapat meningkatkan Image Perusahaan dan juga menumbuhkan profesionalisme dalam hal peningkatan kinerja, kualitas pelayanan serta menerapkan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik.” ujar Adi.