Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengumumkan pengunduran diri Tjandra Gunawan dari posisinya sebagai direktur utama perusahaan.

Permohonan pengunduran diri tersebut dinyatakan telah diterima dan akan disahkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada Juni 2023.

Kepemimpinan Tjandra Gunawan selama periode menjabat dinilai sangat berperan dalam proses transformasi dari Bank Yudha Bhakti hingga menjadi bank digital terdepan di Indonesia dengan nama Bank Neo Commerce.

Baca juga: Bank Neo Commerce Mulai Garap Layanan Wealth Management untuk Investor Individual

Kegigihan, ketekunan, dan kerja sama tim yang sangat baik yang telah Tjandra tunjukkan bersama dengan Neobankers sangat penting dalam proses transformasi BNC hingga menjadi seperti saat ini.

"Perjalanan saya di BNC merupakan salah satu momen yang saya banggakan dan akan terus saya kenang. Saya terhormat dapat bekerja bersama dengan para karyawan yang kami sebut sebagai Neobankers yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga akhirnya tujuan yang kami impikan dapat terwujud," ujar Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Mei 2023.

Baca juga: Kinerja Bank Neo Commerce Meningkat Jelang Rights Issue di Kuartal III-2022

Direktur Bisnis mewakili segenap manajemen Bank Neo Commerce Aditya W Windarwo, mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tjandra Gunawan, atas kepemimpinan dan dedikasinya yang sangat baik dalam memimpin BNC hingga tumbuh secara berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan upaya terbaik untuk tetap menjadi bank digital terdepan dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan memberikan layanan perbankan digital terbaik, serta menjaga kepercayaan nasabah terhadap BNC,” ujar Aditya.

Selanjutnya, BNC akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Juni 2023 untuk mengesahkan pengunduran diri Tjandra Gunawan. Aditya menegaskan, pengunduran diri ini tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.