News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PHK 400 Staf, Perusahaan Vaksin Novavax Langsung Loyo Pasca WHO Cabut Status Darurat Covid

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produsen vaksin Covid asal Amerika Serikat, Novavax akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400  karyawan dari total 1992 pekerjanya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Produsen vaksin Covid asal Amerika Serikat, Novavax akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400  karyawan dari total 1992 pekerjanya.

Rencana itu diambil setelah Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status darurat atas Covid-19, setelah 3 tahun menyerang dunia global.

"Mengurangi tenaga kerja kami merupakan keputusan yang sulit, tetapi kami yakin hal itu perlu untuk lebih menyelaraskan infrastruktur dan skala kami dengan peluang endemik covid," kata Kepala Eksekutif Novavax John Jacobs pada Selasa (9/5/2023).

Menurut Reuters, PHK massal tersebut dilakukan Novavax untuk efisiensi demi menekan lonjakan biaya operasional di tengah menurunnya permintaan vaksin Covid di pasar global.

Pasca pandemi, kerugian Novavax selama 2023 telah mencapai 87,6 juta dolar AS. Tak hanya itu saham perusahaan juga ikut menurun tajam menjadi 3,46 per saham.

Kendati PHK kali ini berpotensi memicu lonjakan pengangguran di Amerika, namun Novavax  mengungkap langkah strategis yang dilakukan ini, dapat memangkas biaya operasional sebanyak 40 persen hingga 50 persen.

“Kami akan mengurangi pengeluaran, memperpanjang landasan kas kami, dan beroperasi lebih efisien. Langkah ini akan memperkuat posisi kas kami dan potensi kami untuk pertumbuhan jangka panjang dan stabilitas Novavax," ," ujar CEO John Jacobs.

Baca juga: Morgan Stanley PHK 3.000 Pekerja, Krisis Sektor Perbankan Berlanjut di Kuartal II 2023

Rencananya pasca menggelar PHK massal, Novavax akan fokus untuk mengembangkan beberapa vaksin covid-19 yang baru seperti vaksin flu dan kombinasi suntikan virus corona-flu.

Baca juga: Amazon PHK Gelombang Kedua, 9.000 Karyawan di Divisi SDM dan Cloud Jadi Korban

“Perusahaan telah menerima data Fase 2 positif yang kami yakini mendukung pengembangan lebih lanjut dari kombinasi COVID-influenza, influenza mandiri, dan vaksin COVID dosis tinggi yang akan kami kembangkan tahun ini," jelas Jacobs.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini