Ekspor ini, kata Suryo, juga merupakan tindak lanjut konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam Leaders Retreat, Mei lalu di Singapura.
"Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi alternatif sumber pasokan ayam untuk Singapura, mengingat kebutuhan ayam di Singapura terus meningkat setiap tahun,” ujar Suryo.
Selain itu, Atase Perdagangan Indonesia di Singapura, Billy Anugrah, mengungkapkan pada 2022 diperkirakan Singapura mengimpor 228.000 ton ayam.
Baca juga: Genjot Perdagangan, Indonesia Ekspor Perdana Ayam Hidup ke Singapura
200 ribuan ton ayam tersebut termasuk ayam hidup, ayam potong beku, maupun produk ayam olahan.
Sebagian besar produk tersebut didatangkan dari Brasil dengan persentase sebesar 51 persen.
Kemudian, diikuti Malaysia sebesar 24 persen, Amerika Serikat sebesar 11 persen, dan negara lainnya sebanyak 14 persen.
Billy mengatakan, terbukanya akses pasar ekspor untuk ayam hidup ini sudah dirintis sejak 2022 lalu.
"Ini merupakan bentuk kerja sama sinergi regional yang baik yang saling menguntungkan serta dapat mendukung terciptanya keamanan pangan kawasan,” ujar Billy.
Billy menuturkan, Indonesia menghasilkan lebih dari 3,8 juta ton produk ayam pada 2022 dan kerap mengalami kelebihan pasokan.
Pemerintah Singapura sebelumnya telah memberikan sertifikasi kepada beberapa perusahaan produsen ayam dan produk ayam Indonesia untuk dapat melakukan ekspor ke Singapura pada Juni 2022.
Baca juga: Pemberlakuan Pajak Ekspor Ferronikel dan Pig Iron Ditunda, Begini Penjelasan Menteri Luhut
Hal ini dikarenakan Singapura mengalami kekurangan pasokan ayam setelah Malaysia menghentikan sementara pasokan ayam hidup.
Billy pun berharap ekspor perdana ini dapat membantu menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan ayam.
“Dengan terbukanya akses pasar untuk ayam hidup ke Singapura ini diharapkan juga dapat membantu menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan, serta ke depannya dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak ayam di Indonesia,” kata Billy.