News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Industri Semen Dalam Negeri Mulai Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Perindustrian. Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi saat meresmikan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) PT Conch South Kalimantan Cement.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Conch South Kalimantan Cement (CSKC) sebagai pabrik pembuat semen mulai menggunakan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG).

PT CSKC mendukung komitmen pemerintah dalam penurunan emisi GRK dengan menggunakan pembangkit listrik ramah lingkungan WHRPG berkapasitas 7 hingga 11 megawatt (MW) yang dihasilkan dari lini produksi klinker di pabrik sebesar 2 x 3200 ton/hari.

WHRPG merupakan teknologi ramah lingkungan yang mampu memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran atau proses produksi sebagai energi pembangkit listrik.

Baca juga: Permintaan Pasar Industri Semen di Indonesia Turun 4 Persen Sepanjang 2022

Pengembangan fasilitas WHRPG sebagai terobosan PT CSKC dengan mengubah gas buang menjadi energi listrik.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi, mengatakan strategi yang dijalankan CSKC sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah membangun sistem kelistrikan hijau rendah karbon dan ramah lingkungan, sebagai bagian dari komitmen nasional untuk menangkal pemanasan global.

"Proyek WHRPG yang dibangun oleh PT CSKC ini dapat mengubah gas sisa menjadi energi listrik yang kemudian dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan produksi pabrik semen," tutur Doddy, Selasa (16/5/2023).

Direktur PT CSKC Wang Hongyu mengemukakan, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 71 Tahun 2021 dan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 yang menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia.

"Oleh karenanya, kami menerapkan langkah-langkah dalam mengurangi emisi karbon dalam perusahaan, antara lain pembangunan WHRPG," ungkap Hongyu.

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK dari sektor industri semen sebesar 2,75 juta ton CO2-eq dengan upaya mandiri atau 3,25 juta ton CO2-eq dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Baca juga: Permintaan Pasar Industri Semen di Indonesia Turun 4 Persen Sepanjang 2022

"Transisi energi menjadi isu besar di dalam negeri dan dapat memberikan harapan baru mengenai masa depan lingkungan, sosial dan ekonomi yang lebih baik sebagai dampak kebijakan peralihan sumber energi dari fosil ke energi terbarukan," ucap Doddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini