News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Tumbuh, Gotong Royong JNE Bangkit Bersama UMKM

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melihat display produk UMKM Surakarta dalam acara bersama JNE

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Pasca-pandemi, para pelaku usaha mulai merintis kembali pangsa pasarnya demi kondisi ekonomi lebih baik. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) hadir menjadi mesin pendorong Bangkit Bersama mendukung berbagai program serta bantuan yang disalurkan di berbagai penjuru negeri.

Geliat pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat merangkak pada 2022. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi 2022 tumbuh 5,31 persen, lebih tinggi dari 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen. Kemudian, pertumbuhan tertinggi datang dari sektor Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,87 persen. 

Dari data tersebut bisa disaksikan, pertumbuhan ekonomi sektor pergudangan menjadi penyumbang terbesar, termasuk kegiatan ekspedisi dan logistik. JNE sebagai perusahaan ekspedisi dan logistik mewadahi pengiriman barang, misalnya barang UMKM yang tersegmentasi pada daerah-daerah terpencil pelosok negeri. JNE pun bisa mengakomodasi.

Selain mendorong kegiatan primer berupa pengiriman barang, peran lainnya yang diberikan kepada UMKM selanjutnya akan dirangkum dalam berita ini:

1. Libatkan 100 UMKM

Merchandise G20 karya produk UMKM Suryo Art

Sebanyak 100 UMKM di Solo Raya disatukan dalam sebuah acara bertajuk JNE & UMKM Bersinergi Menuju Kemandirian Anak Negeri.

Isi acara di antaranya adalah business talkshow dengan judul “Peran Logistik Bikin Bisnis Efektif-Efisien” bersama tiga narasumber adalah Hasmeliyani, Head Of National Sales JNE, Joko Porwono, Pegiat UMKM Creative Space&Media Sosial dan Agus Suryono, Brand Owner Suryo Art.

Setelahnya, para pelaku UMKM diperkenalkan Solo Fulfillment Center. Yaitu layanan fulfillment yang mencakup berbagai fasilitas bagi UMKM. Seperti fasilitas pergudangan, warehouse management system 24 jam, packing hingga pengiriman produk.

“Dengan begitu brand owner atau seller bisa menghemat biaya sewa gudang maupun SDM karena semua akan ditangani JNE” kata Bambang Widiatmoko, Head Sales Regional Jateng-DIY.

Satu di antara pelaku usaha yang merasakan energi positif dari JNE adalah Agus Suryo. Owner Suryo Art ini mengaku terbantu dengan peran JNE sebagai jasa ekspedisi dan logistic.

Produknya yang tersegmen pasar kalangan tertentu pun tak urung harus dikirim hingga ke pelosok desa.

Kata Suryo, hanya JNE yang bisa dipercaya sejak ia menggeluti usahanya hingga kini hubungan baik pelanggan juga mitra terjaga.

“JNE membantu mengantarkan produk Suryo Art sejak awal berdiri sampai saat ini. Selain (lokasi agen) dekat, mudah menjangkau ke banyak daerah tujuan dan cepat sampai,” ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (14/5/2023).

Adapun produk Suryo Art berupa  hiasan meja, vandel, dan pen holder tak tanggung-tanggung digunakan sebagai merchandise acara bergengsi 20 negara internasional di Bali, G20. Suryo Art lolos sebagai UMKM terpilih berdasarkan kurasi Pemerintah dan JNE pun terlibat untuk memberikan pelatihan pemasaran dan penawaran.

2. Inspirasi Bisnis Usaha

“Bangkit dan Bahagia bersama TDA Recover and Grow Together” merupakan tema yang diusung Tangan Di Atas (TDA), dalam gelaran Pesta Wirausaha Nasional 2023, 21–22 Januari 2023 lalu di Youth Center Sport Jabar, Arcamanik Bandung.

Hadir membawakan tema “Fundamental Principles of Business”, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, mengajak para peserta yang hadir untuk dapat menjalankan usaha dengan tujuan dapat bermanfaat seluas – luasnya bagi masyarakat. “Sesuai tagline JNE yaitu Menghantarkan kebahagiaan atau Connecting Happiness adalah semangat yang harus terus dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tapi juga berbagai program yang memberikan manfaat di seluruh Indonesia”.

Selain Feriadi, panggung inspirasi Pesta Wirausaha Nasional 2023 ini di isi oleh beberapa nama besar seperti Jusuf Kalla (pengusaha dan mantan Wakil Presiden), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Ibrahim Mochamad Bafagih (Presiden TDA), hingga Hadi Kuncoro (Group CEO di PowerCommerce.Asia).

Tribunnews.com mewawancarai seorang wirausaha lokal Solo yang kini Go International. Adalah Yani Mardiyanto, pemilik UMKM kain lukis Nasrafa.

Keinginan untuk melek teknologi mengantarnya pada pameran mentereng acara G20. Yakni event Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Alila Hotel Solo, 29-31 Maret 2022.

Pameran menampilkan produk UMKM pilihan itu membuat produk kain lukis Nasrafa dikenal luas mancanegara. Bahkan hubungan bisnisnya terus berangsur dengan mengekspor payung lukis khas Nasrafa hingga ke Jepang.

Hal itu pun sejalan dengan misi Presidensi G20 di Indonesia, mewujudkan transformasi digital inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

“Alhamdulilah produk Nasrafa dibeli delegasi dari Jepang dan Belanda. Saya juga diundang pameran di Jepang sudah tiga kali setelah acara G20,” jelas Yani, Minggu (14/05/2023).

Pemilik kain lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto berfoto di antara produk UMKM kain lukisnya (TribunSolo.com/Chrysnha)

“Bahkan empat produk yakni tas goni lukis, pouch goni lukis, topi goni lukis, dan syal ikat goni lukis telah diekspor ke Osaka, Jepang dan selanjutnya (ekspor, Red) ke Turki,” imbuhnya.

Keberhasilannya itu lantas tak terjadi begitu saja, Yani tumbuh dengan pembelajaran serta kegagalannya dalam berusaha.

Peran dinas pemerintah daerah setempat juga membuatnya kaya akan ilmu. Terkait produksi, pengemasan hingga promosi serba digital diakuinya sangat membantu.

Dirinya mencontohkan, Nasrafa memanfaatkan market place untuk menjual dan mempromosikan produknya. Demikian telah dilakukannya sejak 2018, saat persaingan bisnis mulai digaungkan juga di media sosial.

Begitu pula saat pandemi Covid-19 menyerang sektor ekonomi Tanah Air pada 2020, market place menjadi satu-satunya jalan Yani menjual produk Nasrafa di tengah keterbatasan gerak dan sepinya kegiatan.

Sebelum menggunakan market place, Yani mengakui jika pembelinya kebanyakan hanya warga lokal di Jawa Tengah. Namun setelah aktif melek teknologi termasuk mengoperasikan market place, penjualan meningkat.

Alhasil tak hanya pembeli lokal Jawa Tengah yang melirik dagangannya, pembeli dari tetangga sebelah yaitu Singapura pun memesan produk Nasrafa.

Positifnya berjualan lewat market place membuat pendapatannya naik hingga 30 persen.

“Intinya setelah menggunakan market place, saya jadi lebih gampang berjualan dan bertransaksi, pelanggan semakin luas ke mancanegara,” paparnya.

#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini