Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dioperasikan komersial pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia.
Beberapa platform agen perjalanan akan menjadi partner yang akan menjual tiket PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ke masyarakat.
CEO of Transport Traveloka Iko Putera mengatakan pihaknya menjadi salah satu mitra resmi penjualan tiket kereta cepat masih menunggu keputusan KCIC.
Dia belum bisa memastikan kapan tiket kereta cepat Jakarta-Bandung mulai bisa dijual di platformnya.
“Memang kemarin kita ada memorandum of understanding (MoU) tapi tergantung kesiapan operatornya, KCIC itu sendiri, kita juga masih menunggu kapan beroperasinya,” tuturnya kepada Tribun di gelaran Traveloka Travel Fair di Mall Kota Casablanca, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Pada prinsipnya platformnya siap untuk menjual tiket kereta cepat Jakarta Bandung di platformnya. “Jadi begitu sudah ada kepastian dari KCIC kita akan usahakan untuk provide (menyediakan),” tukasnya
Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melakukan proses uji coba Hot Sliding Test selama dua hari berturut pada Jumat dan Sabtu, 19-20 Mei 2023 menggunakan Comprehensive Inspection Train (CIT).
Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti mengatakan, berdasarkan evaluasi hari pertama, pengetesan berjalan lancar dan akan dilanjutkan dengan perjalanan CIT pada Sabtu ini untuk kembali memastikan kesiapan seluruh jaringan Overhead Catenary System (OCS).
"Kali ini hot sliding test dilakukan dengan menggunakan rangkaian kereta inspeksi yang dijalankan dari Depo Tegalluar hingga ke Stasiun Halim dengan kecepatan terbatas rata-rata 60 km per jam," ucap Emir.
"Dengan peralatan yang lebih lengkap, pada tahap ini kereta inspeksi digunakan untuk melakukan assessment terhadap OCS di jalur KCJB," sambungnya.
Baca juga: Uji Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Dimaksimalkan Hingga 385 Km per Jam
Dengan menggunakan CIT, aliran listrik di jaringan OCS dapat diukur dengan lebih mendetail baik kemampuan dan kestabilannya dalam memberikan tenaga untuk sarana KCJB.
Kereta inspeksi CIT didesain untuk mengukur berbagai kondisi prasarana KCJB mulai dari kelistrikan, kondisi jalur, persinyalan, dan berbagai fasilitas operasi KCJB lainnya.
Setelah dilakukan tes, KCIC bersama para kontraktor dan konsultan yang ditunjuk akan melakukan berbagai evaluasi atas data-data yang didapatkan.
Secara bertahap, pengetesan akan dilanjutkan ke fase pengujian untuk semua sistem secara terintegrasi.
Baca juga: Syarief Hasan: Proyek Kereta Cepat Harus Dievaluasi, Skema Jaminan APBN Harus Ditolak
Pada tahap tersebut KA Cepat akan dijalankan secara rutin untuk mengecek integrasi sistem persinyalan, telekomunikasi, OCS, stasiun, dan berbagai subsistem lainnya.
Perjalanan sarana KCJB juga secara bertahap akan ditingkatkan kecepatannya hingga mencapai kecepatan teknis maksimalnya yaitu 385 kilometer per jam.
Setelah seluruh tahapan tersebut dilalui dengan baik, maka akan dilanjutkan dengan sertifikasi laik operasi dari Kementerian Perhubungan dan pelaksanaan trial run KCJB.
Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak 1,2 Miliar Dolar AS, Pemerintah Dinilai Telah Rugikan Rakyat
Emir menambahkan, selama masa pengujian berbagai sarana dan prasarana KCJB ini masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati karena jumlah perjalanan KA Cepat mulai meningkat.
"Kami melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap perjalanan perdana KA Cepat di sepanjang jalur KCJB. KCIC berharap, masyarakat tetap dapat berhati-hati, menjaga jarak, tidak bermain layangan, dan beraktivitas di dalam jalur KCJB," pungkas Emir.