Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah lebih dari 22 juta pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.
Angka itu disampaikan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo Manuhutu dalam acara hybrid Bangga Buatan Indonesia: Ayo Papua Barat Mendunia, Senin (12/6/2023).
Odo mengatakan dari jumlah sementara tersebut masih akan terus ditingkatkan.
Baca juga: Pakar Energi: Penyaluran TJSL BUMN Tambang ke UMKM Banyak Manfaatnya
"Dari target pemerintah 30 juta sekarang sudah 22 juta lebih, kedua adalah produk dalam negeri yang masuk ke dalam e-katalog yang dikelola LKPP sudah mendekati 5 juta item," urainya.
Menurutnya, ada masalah ketimpangan dari sisi jumlah UMKM yang sudah on boarding di Tokopedia-nya milik pemerintah ini.
Odo memastikan pemerintah akan mendorong terus agar pelaku UMKM masuk ke e-katalog LKPP.
"Yang masuk hanya puluhan ribu padahal belanja pemerintah mencapai Rp120 triliun. Ini adalah kesempatan bagi teman-teman UMKM agar bisa memanfaatkan akses pasar khusus untuk produk dalam negeri yang dikembangkan artisan Indonesia," tukasnya.
Upaya pemerintah lain ialah dengan meningkatkan, memperluas dan mempermudah perolehan sertifikasi TKDN ke produk kategori UMKM.
"Edukasi juga secara paralel dilakukan untuk meningkatkan pemahaman UMKM dalam mendapatkan sertifikasi TKDN sekaligus untuk masuk ke e-katalog sehingga dapat dibelanjakan oleh pemerintah," kata Odo.
Lebih lanjut, pemerintah juga mengadakan temu bisnis di mana mempertemukan UMKM potensial dengan penyelenggara pengadaan barang dan jasa dari masing-masing K/L.
Baca juga: Menkop Target 100 UMKM Listing di BEI: Warung Kalau Diagregasi Nilainya Gede Banget
"Tahun ini kita targetkan pelaksanaan 4 kali temu bisnis, 1 kali sudah dilakukan pada 15-17 Maret yang dibuka oleh Bapak Presiden," ujarnya.
Odo menyebut saat ini sedang dirumuskan agar capaian belanja UMKM sebagai bagian dari penilaian capaian aksi afirmasi belanja produk dalam negeri.