Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menyiapkan program Global Eco-Industrial Park Programme-Indonesia (GEIPP-Indonesia) untuk fokus ke pengembangan kawasan industri ramah lingkungan.
Program tersebut akan direalisasikan dengan menggandeng United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO).
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto, mengatakan langkah menciptakan kawasan industri hijau memerlukan bantuan berbagai pihak, termasuk melalui forum diskusi antar kementerian.
"Salah satu bentuk tugas Forum antar kementerian EIP (Eco Industrial Park) ini adalah untuk memberi masukan dan kontribusi untuk penyusunan regulasi dalam rangka percepatan pengembangan EIP di Indonesia," tutur Eko, Rabu (14/6/2023).
Chief Technical Advisor (CTA) UNIDO Salil Dutt, menyampaikan paparan terkait latar belakang program GEIPP-Indonesia.
"Kami bersama-sama untuk mentransformasi kawasan industri di Indonesia menjadi Eco-Industrial Park yang juga selaras dan mendukung visi global untuk penurunan emisi yang dihasilkan oleh aktivitas industri," jelas Dutt.
Program pengembangan EIP disebut akan berdampak penting terhadap pelestarian lingkungan berkelanjutan dalam sektor perindustrian.
Baca juga: JIEP Pamerkan Konsep Pengembangan Kawasan Industri Pulogadung di Hannover Messe 2023
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0.
Persyaratan penerapan EIP juga mencakup aspek manajemen kawasan, lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca juga: Gandeng PGN, Kawasan Industri Makassar Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Tenant
"Hingga saat ini telah terdapat tiga pilot project Global Eco Industrial Park Program (GEIPP-Indonesia), diantaranya Kawasan Industri MM2100, Kawasan Industri Batamindo dan Karawang International Industrial City (KIIC)," ungkap Eko.