Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asal Arab Saudi, Wadina, menyatakan minatnya untuk mengimpor ikan beku dari perusahaan asal Jawa Timur, yaitu Sembada.
Atase Perdagangan Riyadh, Gunawan, mengungkap bahwa minat tersebut diutarakan usai pihak Wadina bertemu Direktur Komersial Sembada secara daring.
Ia mengatakan, Wadina meminta bantuan KBRI Riyadh untuk mendapatkan suplai ikan beku sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka.
Baca juga: Ekspor Ikan Hias Semester I 2022 Tembus Rp 261 Miliar, Cupang dan Arwana Super Red Paling Diminati
“Wadina berminat mengimpor produk filet ikan dari Sembada dalam berbagai ukuran," kata Gunawan dalam keterangan tertulis Kementerian Perdagangan, Jumat (16/6/2023).
Gunawan menyebut, Wadina mengajukan persyaratan agar produk-produk filet ikan tersebut harus sudah mendapatkan lisensi dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
Produk filet tersebut harus memiliki lisensi SFDA secara produk maupun Unit Pengelolaan Ikan (UPI).
Selain itu, Gunawan mengatakan Wadina juga menginginkan harga yang kompetitif.
"Jika syarat tersebut dipenuhi, Wadina akan menaikkan secara bertahap jumlah impor produk perikanan dari Indonesia,” katanya.
Melalui minat ini, kata Gunawan, menunjukkan bahwa pasar produk perikanan di Arab Saudi makin menjanjikan bagi produk dari Indonesia.
"Ekspansi Wadina kami lihat sebagai upaya menjadikan pasar produk perikanan di Arab Saudi makin menjanjikan bagi produk dari Indonesia," ujarnya.
Sebagai informasi, Wadina merupakan salah satu perusahaan makanan ternama di Arab Saudi.
Mereka bergerak di bidang impor, pemasaran, serta distribusi bahan makanan segar, beku, dingin, dan kering ke seluruh wilayah Arab Saudi.
Baca juga: Dorong Potensi Produk Perikanan, Bea Cukai Tanjung Pandan Fasilitasi Ekspor Ikan Hidup ke Hongkong
"Saat ini Wadina telah memasok berbagai jenis produk, di antaranya produk makanan laut segar dan beku. Wadina menyediakan produk yang berorientasi pada tuntutan kesehatan," kata Gunawan.
Sedangkan Sembada merupakan perusahaan pengolahan produk ikan demersal beku, ikan pelagis, cephalopoda, udang, slipper lobster, dan udang.
Sembada mulai beroperasi sejak 2012, berlokasi di Sobontoro, Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur.
Fokus bisnis utama Sembada adalah pengolahan dan ekspor ikan beku ke pasar internasional.
Dalam sebulan, Sembada mengekspor lebih dari 30 kontainer ke luar negeri.
Bahan baku olahan diambil dari nelayan tradisional dan modern dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur dan sekitar Laut Jawa.
Potensi Pasar Produk Perikanan di Arab Saudi
Arab Saudi merupakan mitra dagang produk perikanan nomor 20 bagi Indonesia.
Berdasarkan data statistik perdagangan untuk ekspor produk perikanan (ikan dan udang), pada 2022 Indonesia mengekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar 1,01 juta dolar AS dan pada 2021 sebesar 932 ribu dolar AS.
Sementara itu, Arab Saudi mengimpor produk perikanan dari dunia pada 2022 sebesar 138,51 juta dolar AS.
Lalu, pada 2021 sebesar 374,12 juta dolar AS dan pada 2020 sebesar 374,18 juta dolar AS.
Artinya, pada 2022, Indonesia baru memasok 0,73 persen kebutuhan ikan di Arab Saudi.
Negara pemasok ikan terbesar ke Arab Saudi pada 2021 adalah Yaman (71,5 juta dolar AS), Norwegia (64,16 juta dolar AS), dan Persatuan Emirat Arab (43,13 juta dolar AS).
Kemudian, diikuti oleh Myanmar (42,78 juta dolar AS), India (26,17 juta dolar AS), dan Oman (25,42 juta dolar AS).
Pesaing dari negara ASEAN sebagai pemasok produk perikanan ke Arab Saudi adalah Vietnam (24,39 juta dolar AS), Thailand (20,39 juta dolar AS), dan Malaysia (6,44 juta dolar AS).