News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kembangkan Usaha, Emiten Bidang Energi Terbarukan OASA Bakal Private Placement

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisaris PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Cinta Laura Kiehl, Komisaris OASA John Pieter Nazar, Direktur Utama OASA Bobby Gafur S. Umar daam pelaksanaan RUPSLB di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), emiten bidang energi terbarukan, bakal melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau biasa disebut private placement.

Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk Bobby Gafur Umar mengatakan pemegang saham dalam RUPSLB sudah menyetujui PMTHMETD.

Menurutnya, upaya menjaring investor strategis adalah langkah untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang.

Baca juga: Ketika Aktivisme Iklim Ikut Ramaikan RUPS Industri Fosil

“RUPSLB sudah menyetujui PMTHMETD perseroan. Ini memberikan angin segar bagi perseroan untuk menjaring investor strategis, guna pengembangan usaha ke depan,” kata Gafur dalam keterangan di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Perseroan melakukan PMTHMETD melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 634.722.000 saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 10 persen dari seluruh saham yang telah disetor penuh dalam Perseroan.

Bobby menyebut, perseroan melalui anak perusahaan sudah menyiapkan strategi bisnis baru yang akan menjalankan cetak biru dengan ruang lingkup usaha ke arah pengembangan energi terbarukan (ET), industri hijau, industri bio chemicals, digital, teknologi informasi, industri biomassa.

Tentunya seluruh bisnis baru mengedepankan perhatian pada aspek Environment, Social and Governance (ESG).

“Komitmen kami sudah jelas tegak lurus mengedepankan aspek lingkungan,” ujar Bobby.

Perseroan juga segera mewujudkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah.

Pertumbuhan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah secara masif telah mengakibatkan jumlah sampa semakin tak terkendali.

Baca juga: Pengamat Sebut RUPS Jadi Momen Tepat Menjelaskan Pertamina Bisa Bangkit dari Situasi Sulit

“Kita semua tahu, dampak buruk yang terjadi adalah pencemaran udara di mana-mana, mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup,” kata Bobby.

Bobby menjelaskan perseoran akan ekspansi masuk ke pengolahan limbah.

“Saat ini kami sedang ikut tender di dua kota. Dalam rangka pengembangan kami di bisnis smart city, kami juga akan ikut mengembangkan usaha smart lighting, bagian dari pengembangan smart city yang akan dikembangkan Perseroan di dua kota kecil,” kata dia.

Perseroan pun berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp4,4 miliar pada 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini