Proses produksi batik tulis dari awal hingga akhir bisa memakan waktu empat bulan.
"Kalau cuaca sering hujan bisa sampai enam bulan," ungkap Partinah.
Pemasaran Batik Giri Wastra Pura
Pemasaran produk batik tulis Giri Wastra Pura masih banyak dilakukan secara offline.
Selain di kediaman Partinah di Desa Girilayu, produk Giri Wastra Pura dapat dijumpai di Hotel Nava Tawangmangu dan obyek wisata Rumah Atsiri Indonesia.
Meski pemasaran banyak dilakukan secara offline, batik tulis Giri Wastra Pura sudah mendapatkan pesanan dari kota-kota besar di Indonesia.
"Mulai dari Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga Pulau Sumatra dan Kalimantan," ucapnya.
Giri Wastra Pura saat ini mulai merambah digitalisasi.
Selain aktif di media sosial seperti Instagram, Giri Wastra Pura juga sudah melayani pembayaran dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Langganan Suvenir Pemkab
Selain batik tulis lembaran, Giri Wastra Pura juga menerima pembuatan baju batik untuk dipakai sendiri maupun suvenir.
Partinah mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menjadi langganan untuk dibuatkan suvenir baju batik.
Baju batik tersebut dikemas dalam wadah kardus menarik.
"Alhamdulillah walaupun tidak tahunan, misal ada tamu dari Pemkab Karanganyar, pesan suvenirnya dari sini," ujar Partinah.