News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selain Buka Lapangan Kerja, Industri Daur Ulang Juga Beri Nilai Tambah Sampah Plastik Low-Value

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi daur ulang sampah.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran industri daur ulang sampah selama ini memiliki peran penting dalam mengatasi persoalan sampah plastik, khususnya plastik low-value di masyarakat.

Kehadiran industri daur ulang mampu menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, memberikan penghasilan yang berkesinambungan kepada para pemulung dalam proses sirkuler ekonomi plastik.

Ekosistem industri daur ulang melibatkan tiga pemain utama, yaitu produsen, konsumen, dan sektor industri daur ulang.

Mengutip data Kementerian Perindustrian RI, industri daur ulang memberikan lapangan kerja kepada 3 juta pemulung, 160 ribu pengepul, 100 ribu orang dpemasok, dan 60 ribu lapangan kerja di sektor pengolah skrap plastik.

"Selama ini sampah yang kita buang kita tidak tahu mengendapnya di mana. Di Jakarta yang pengumpulan sampahnya sudah cukup baik, sampah-sampah tersebut dibawa ke TPST Bantargebang, Bekasi. Total ada 7.000 ton sampah yang mengalir setiap hari ke TPA Bantargebang," ungkap Vice Chairwoman Indonesian Plastics Recyclers (IPR), Amelia Maran pada acara diskusi media bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia" yang diselenggarakan IPR bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) di Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.

Amelia mengatakan, ekosistem daur ulang sampah plastik TPST Bantargebang selama ini menghidupi ribuan pemulung dengan pendapatan harian rata-rata antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu untuk pemulung sampah plastik.

Dia menyebutkan, mereka berperan dalam memanfaatkan low value plastic atau plastik bernilai ekonomi rendah yang antara lain memiliki ciri-ciri antara lain tidak bisa didaur ulang, tidak punya nilai ekonomi dan tidak terkoleksi dengan baik.

Amelia mengatakan, low value plastic atau LVP biasanya berasal dari single use plastic atau plastik sekali pakai seperti tas kresek dan plastik kemasan produk-produk FMCG. "Kita ingin manfaatkan LVP ini agar bisa memberi manfaat jangka panjang," ujar Amelia.

Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly menambahkan, peran dari pemulung di TPST Bantargebang mampu mengurangi sampah plastik low value sebanyak 1.600 ton per hari.

Selain plastik low value mudah didapat, volumenya juga cukup besar dan lebih singkat proses pemilahannya walaupun harganya rendah namun bisa mendatangkan keuntungan bagi pemulung.

Baca juga: Hari Daur Ulang Sedunia 2023: Sejarah, Tujuan dan Cara Memperingati

"Saat ini industri daur ulang plastik di Indonesia sedang turun karena harga jual hasil daur ulang mereka sedang jatuh. Kami sudah berdiskusi dengan industri daur ulang apa saja pemicunya, antara lain karena dolar tnggi, pembelian produk plastik daur ulang di masyarakat sedang lesu serta masuknya limbah plastik impor," beber Pris Polly.

Dia mengatakan, di tengah lesunya industri daur ulang, sampah kresek membantu menyelamatkan industri daur ulang.

"Kami sedang riset dengan Chandra Asri memanfaatkan sampah plastik dari tas kresek ini untuk bahan pengaspalan jalan. Cara perlakuannya dengan diproses giling dua kali.

Saat ini sampah kresek yang menyelamatkan nasib pemulung meski harga jualnya rendah, kebutuhan bahan baku sampah kresek sangat tinggi," ungkapnya.

Diskusi media bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia" yang diselenggarakan IPR bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) di Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. (Choirul Arifin/Tribunnews.com)

Dia menambahkan, pekerjaaan sebagai pemulung seharusnya diakui sebagai profesi bukan pekerjaan yang harus dihindari. "Karena itu pemulung juga berhak atas jaminan perlindungan jaminan sosial dan jaminan kecelakaan kerja," tegasnya.

Circular Economy Sr. Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi mengatakan, industri daur ulang bisa terus diperkuat melalui strategi kolaborasi, seperti yang dilakukan Chandra Asri yang berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi bersama dengan masyarakat.

Baca juga: Fashion Tanah Air Kini Fokus Isu Lingkungan, Karya yang Diciptakan pun dari Material Daur Ulang

Dia menyebutkan saat ini perusahaannya membina fasilitas industri daur ulang di Kota Cilegon untuk menjalankan program berkelanjutan berbasis ekonomi sirkuler, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI).

Sampai akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024 kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI).

Sementara di Desa Anyar, Chandra Asri juga membina program SAGARA yang mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.

Nicko menambahkan, melalui SAGARA, sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah.

Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar.

"Kami menjalankan bisnis mengacu pada 3 pilar yakni pro planet, pro people dan pro profit. Setiap tahun kami melaporkan progres kami dalam penerapan ESG pada Sutainable Report. Secara internal kami mendevelop SDM kami dan menjalankan bisnis secara lebih bertanggung jawab," ungkapnya.

Dia menyebutkan, daur ulang sampah plastik ang diolah menjadi bahan aspal jalan aplikasi bentangannya sudah mencapai 78 km yang berasal dari 86 juta lembar kantong tas kresek dan ditargetkan akan bisa menembus 100 km jalan.

Sementara pemanfaatan produk BBM pirolisis mencakup Minyak Tanah Plas, Bensin Plas dan Solar Plas.
Bensin Plas digunakan oleh nelayan di sekitar pabrik Chandra Asri dan untuk bahan bakar mesin pemotong rumput. Sementara, produk Solar Plas antara lain dipakai untuk BBM campuran di kendaraan operasional Chandra Asri dan untuk mendukung UMKM di Kota Cilegon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini