Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGAS Solution (PGN Solution) dan PT Pertamina Patra Niaga menggelar Kick Off Meeting (KOM) Proyek Pipanisasi Pengapon Boyolali di Semarang, Jawa Tengah.
Direktur Teknik & Pengembangan PT PGAS Solution, Lebinner Sinaga mengatakan selain engineering dan teknis yang harus dipersiapkan, adapun proses perizinan keproyekan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Proyek ini tidak hanya bersinggungan dengan perusahaan atau lembaga lainnya namun bersinggungan langsung dengan lingkungan masyarakat sekitar,” ucap Lebinner dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Kejar Target 1 Juta Barel Minyak, Pertamina Hulu Energi Gali Potensi Berbagai Aspek
PGN Solution berkomitmen bahwa Proyek Pipanisasi Pengapon Boyolali dapat dikerjakan secara OTOBOSOR (On Target, On Budget, On Scope/Spec, On Return/Regulation) dan mematuhi unsur-unsur safety.
“Dalam pelaksanaan proyek ini Manajemen PGN Solution akan secara rutin melakukan Management Walk Through (MWT) untuk menjamin kualitas pekerjaan secara maksimal sehingga durasi pekerjaan dapat diselesaikan secara tepat waktu,” ujar Lebinner.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Terapkan Skema Full QR Solar Subsidi di Seluruh Wilayah Indonesia
Adapun dalam MWT dilakukan memastikan seluruh pekerjaan dilapangan terutama yang berkaitan dengan Health, Safety, Security dan Environment (HSSE).
MWT merupakan salah satu bentuk perhatian manajemen kepada pekerjaan untuk melihat langsung dalam segala bidang maupun fungsi lainnya.
Proyek ini merupakan wujud kolaborasi antara PGN Solution dengan Pertamina Patra Niaga.
Pembangunan ini untuk membangun jalur pipa baru yang dapat menyalurkan produk BBM (Premium, Solar, Pertamax) dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon) ke Fuel Terminal Boyolali.
Pembangunan akan melintasi beberapa wilayah yaitu Kabupaten Semarang, Mranggen hingga Kedoya Semarang, dengan lokasi proyek berupa jalur ROW (Right of Way) dengan pipa steel berdiameter 12 inch sepanjang ± 81,5 kilometer.