News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kalahkan Dominasi Shopee, Tiktok Rilis Layanan Paylater di Malaysia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TikTok

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Di tengah persaingan ketat industri e-commerce di kawasan Asia, sosial media TikTok merilis layanan paylater di Malaysia pada Jumat (21/7/2023).

Dengan menggandeng startup teknologi finansial (fintech) Advance Intelligence Group yang didukung oleh Warburg Pincus, platform pemutar video pendek TikTok berambisi memperluas bisnis ritel online perusahaan lewat peluncuran layanan paylater.

Baca juga: Polemik Project S, Kemenkominfo Bisa Panggil TikTok Jika Nantinya Kemendag Nyatakan Ada Pelanggaran

Lewat layanan tersebut kini masyarakat Malaysia bisa membeli barang di TikTok Shop dengan metode cicilan dengan tenggat waktu pembayaran antara tiga hingga enam bulan, seperti yang dikutip dari Bloomberg.

Sebelum layanan paylater diluncurkan, Advance Intelligence diketahui telah mengguyurkan pendanaan hingga 700 juta dolar AS untuk mentransmisikan bisnis secara daring bersama TikTok.

Langkah tersebut diambil keduanya untuk membantu para kreator serta 120.000 UMKM dalam menjajaki industri ekonomi digital. Sehingga nilai perdagangan bruto e-commerce Malaysia dapat terseret naik sesuai dengan proyeksi pemerintah yang menargetkan bruto e-commerce berada di kisaran 18 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Tak hanya itu langkah ini juga direalisasikan agar TikTok dapat menggeser dominasi para pemain e-commerce terbesar di Malaysia seperti Sea's Shopee dan Alibaba's Lazada, yang telah lebih dulu menawarkan opsi pembayaran paylater.

“Kerja sama TikTok dan Advance Intelligence Group ini akan bersaing dengan pemain e-commerce terbesar di Malaysia berdasarkan pangsa pasar, Sea's Shopee dan Alibaba's Lazada, yang juga menawarkan opsi pembayaran paylater,” jelas juru bicara TikTok.

Baca juga: Cara Mudah dan Praktis Bayar Tagihan Shopee Paylater

Meski saat ini sejumlah negara besar seperti Amerika dan Uni Eropa memberlakukan aturan boikot pada layanan TikTok, namun penghasilan dari ByteDance dalam setahun kemarin sukses mencatatkan lonjakan sebesar 79 persen menjadi 25 miliar dolar AS.

Lebih tinggi bila dibandingkan dengan valuasi laba Tencent dan grup ecommerce Alibaba yang hanya melaporkan ebitda masing-masing sebesar 23,9 miliar dolar dan 22,5 miliar dolar AS.

Lebih lanjut untuk mendongkrak laba kuartal tahun ini, induk TikTok, ByteDance Ltd., akan menggelontorkan investasi senilai miliaran dolar untuk memperluas ekspansi ke 6 negara di Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini