TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU), perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi berencana untuk mencatatkan sahamnya dalam Initial Public Offering (IPO).
MUTU menawarkan sebanyak 942,85 juta saham atau sebanyak-banyaknya 30 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor.
MUTU merupakan perusahaan afiliasi dengan PT Mitra Investindo Tbk (MITI).
Baca juga: IPO di Bursa Efek Indonesia, Humpuss Maritim Targetkan Dana Segar Rp 270 Miliar
Menurut prospektus awal perseroan, harga penawaran saham kepada masyarakat akan berkisar antara Rp105 hingga Rp 110 per saham.
Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp 99 miliar hingga Rp 103,71 miliar dari IPO tersebut.
Selain IPO, perseroan juga akan menerbitkan hingga 235,71 juta Waran Seri I. Waran Seri I ini akan menyumbang sebesar 10,71 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor perseroan sebelum pelaksanaan IPO.
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk memfasilitasi aksi korporasi ini.
"Dari dana hasil IPO, sekitar 66 persen akan dialokasikan untuk keperluan Capital Expenditure (Capex) guna mengembangkan laboratorium Perseroan yang telah ada, serta membuka kantor cabang baru setelah mendapatkan akreditasi," ujar Corporate Secretary Mutuagung Lestari Triyan Aidilfitri, Selasa (25/7/2023).
Afiliasi MITI
Sebagai informasi, MUTU merupakan perusahaan afiliasi dengan PT Mitra Investindo Tbk (MITI). Perseroan terafiliasi dengan MITI karena adanya kepemilikan saham oleh PT Inti Bina Utama di MITI, dan kepemilikan saham PT Inti Bina Utama di MUTU melalui PT Sentra Mutu Handal.
MITI merupakan emiten yang tercatat pada bursa efek sejak tahun 1997 yang telah bertransformasi menjadi perusahaan jasa transportasi pelayaran domestik dan logistik.
Pada Desember 2022 lalu, MITI sukses menambah portofolio usaha pelayaran domestik, manajemen dan keagenan kapal, serta bongkar muat (stevedoring), melalui akuisisi PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur.
Akuisisi tersebut menandai masuknya PT Inti Bina Utama sebagai pengendali baru MITI, yang juga merupakan pemegang saham tidak langsung dari PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU).
Usai akuisisi tersebut, kinerja fundamental MITI pun meningkat signifikan yang terlihat dari pertumbuhan pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 121,88 miliar dan laba bersih sebesar Rp 15,34 miliar, melonjak tajam dalam periode kuartal I-2023.
MITI mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 69,12 persen menjadi Rp 84,25 miliar dibandingkan tahun buku 2022, sehingga mencatat pertumbuhan laba yang signifikan sebesar 296 persen atau senilai Rp 21,27 miliar.
Market pun merespons positif terhadap kinerja keuangan MITI dan komitmen pengendali baru MITI dalam mengembangkan perusahaan MITI yang dapat terlihat pada kinerja saham MITI yang terus meningkat dari Rp161 pada Desember 2022, dan kini hampir menyentuh Rp 300 pada 21 Juli 2023.