Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap perusahaan tentu memerlukan strategi bisnis demi mencapai target, oleh karena itu penting untuk melakukan tinjauan terkait kinerja.
Sementara itu, pertengahan tahun adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meninjau kinerja selama enam bulan pertama.
Selanjutnya, perusahaan dapat memutuskan untuk 'menjaga atau mengubah' strategi bisnis, sehingga target tetap tercapai di penghujung semester kedua.
Baca juga: Jepang dan ASEAN Menyepakati Kemitraan Bidang Bisnis dan Sumber Daya Manusia
Terkait hal ini, Anthony Kosasih, Chief Operating Officer (COO) perusahaan teknologi Mekari mengatakan bahwa semester pertama 2023 menjadi realisasi penguatan ekonomi Indonesia yang telah diprediksi sejak akhir tahun lalu.
Menurutnya, banyak hal krusial terjadi pada semester pertama, mulai dari pencabutan status pandemi virus corona (Covid-19) hingga laju stabil pertumbuhan ekonomi.
"Pergerakan indikator-indikator ekonomi, sosial, dan politik tersebut berpengaruh besar pada arah bisnis di paruh kedua, sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi agar bisa mengoptimalkan kesempatan pasar yang bermunculan," kata Anthony, dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).
Untuk mengejar pertumbuhan optimal, perusahaan harus melakukan tinjauan bisnis tengah tahun yang tidak hanya melihat indikator umum seperti laba rugi saja.
Namun juga indikator yang terkadang tidak diperhatikan, meskipun sama-sama berpengaruh pada kelancaran bisnis.
"Kejelian perusahaan dalam melihat kontribusi setiap elemen pada keseluruhan bisnis akan membantu perusahaan untuk mengatur strategi dengan presisi," jelas Anthony.
Anthony menekankan bahwa ada enam indikator lainnya yang perlu diperhatikan perusahaan saat meninjau kinerja pertengahan semester.
1. Pastikan akurasi finansial
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan sejumlah kebijakan baru, seperti kebijakan pajak natura yang akan berdampak pada tata cara pembukuan perusahaan.
Perubahan kebijakan yang akan terus terjadi sepanjang tahun tentu menuntut kesiapan perusahaan untuk memperbaharui perhitungan laporan keuangan.
Hal ini agar pembukuan perusahaan selalu akurat dan sesuai aturan yang berlaku.
"Di sini, perusahaan yang menggunakan software akuntansi berbasis cloud akan merasakan kemudahan lebih jika dibanding perusahaan yang melakukan akuntansi secara manual, karena software berbasis cloud akan secara otomatis memperbaharui semua formula pembukuan begitu ada kebijakan baru," papar Anthony.
2. Pertimbangkan sumber permodalan baru
Suntikan modal segar akan sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk mencapai potensi pertumbuhan yang tinggi.
Saat meninjau kinerja semester pertama, kata dia, perusahaan sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan perlunya menambah modal untuk semester berikutnya saja.
Namun juga mengeksplorasi sumber-sumber modal alternatif dan terpercaya yang kini tersedia di pasar.
"Pertumbuhan pasar yang positif telah memperbanyak jumlah penyedia layanan solusi keuangan bagi bisnis. Bahkan, saat ini sudah ada platform berbasis teknologi yang memfasilitasi perusahaan untuk untuk menggunakan invoice sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman, atau yang dikenal sebagai invoice financing," tutur Anthony.
3. Evaluasi kesiapan infrastruktur teknologi
Ia kemudian menjelaskan bahwa perusahaan kini harus mulai menyiapkan diri untuk mengadopsi teknologi masa depan, yakni kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang akan merambah ke berbagai industri.
Bukan hanya sebatas peningkatan infrastruktur IT dan perangkat lunak saja, karena oerusahaan kini juga harus mendorong mindset dan kemampuan semua tim bahwa penguasaan AI akan memperlancar pekerjaan.
"Perusahaan yang ingin menerapkan teknologi AI dengan mudah dan cepat bisa berkolaborasi dengan penyedia solusi digital yang sudah piawai dalam membantu bisnis mengintegrasi AI ke ekosistem teknologi perusahaan," kata Anthony.
4. Perkuat tim untuk menghadapi tantangan baru
Perusahaan membutuhkan tim yang solid untuk menghadapi tantangan baru di pasar.
Berdasarkan target akhir tahun yang ingin dicapai, mereka perlu meninjau perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau manpower planning.
Selain itu juga harus mengembangkan kemampuan karyawan yang ada atau talent development, untuk memastikan bahwa mereka memiliki talenta-talenta yang dapat mendukung arah bisnis.
"Sejalan dengan ini, perusahaan sebaiknya menghadirkan program-program baru terkait peningkatan kesejahteraan dan karir, agar karyawan semakin termotivasi mencapai target," jelas Anthony.
5. Evaluasi mitra dan jejaring bisnis
Memiliki mitra dan jejaring bisnis yang dapat diandalkan akan membantu perusahaan mencapai tujuan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengevaluasi apakah mitra dan jejaring bisnis, termasuk para penyedia teknologi, telah memberikan produk dan layanan yang memfasilitasi pertumbuhan perusahaan 'kini dan nanti'.
6. Manfaatkan semua data
Anthony menambahkan bahwa perusahaan juga harus memanfaatkan semua data yang mereka pegang untuk mempertajam pemahaman akan tren pasar.
Seperti umpan balik dari pelanggan dapat disatukan dengan data penjualan, sehingga dapat memetakan tipe dan kebutuhan setiap segmen konsumen.
"Kuncinya ada di pengolahan data. Sekali lagi, perusahaan yang menguasai teknologi akan dengan sangat mudah mengolah data yang ada untuk membuat strategi jitu untuk pertumbuhan bisnis mereka," pungkas Anthony.