Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat, total belanja pemerintah pusat pada akhir Juli 2023 mencapai Rp 1.020,4 triliun.
Bendahara negara Republik Indonesia (RI) menjelaskan, total belanja pemerintah pusat itu menurun 1 persen dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar Rp 1.031,0 triliun.
"Total belanja Rp 1.020,4 triliun. Sedikit kontraksi dibandingkan belanja pemerintah pusat dari tahun lalu. Jadi total belanja kita sedikit lebih rendah dari tahun lalu yakni 1 persen," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8/2023).
Sri Mulyani mengatakan, dari total belanja tersebut sebanyak 45,5 persen diantaranya sudah terealisasi dari total belanja pemerintah pusat.
Kata dia, belanja pemerintah pusat terdiri dari dua pos besar, yaitu belanja untuk menteri dan lembaga.
Sebanyak Rp 493 triliun merupakan belanja para menteri atau 49,3 persen dari pagu anggaran. Sri Mulyani menegaskan nilainya meningkat dari bulan lalu.
"Sementara belanja non kementerian yang isinya untuk belanja subsidi, kompensasi, program subsidi pupuk dan juga untuk pembayaran pensiun Rp 527,4 triliun atau 42,3 persen dari pagu," jelasnya.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong Belanja Pemerintah Untuk Capai Target Ekonomi 5,3 Persen di Akhir Tahun
Berbeda dengan tahun sebelumnya atau 2022 lalu, total belanja bagi kementerian mencapai Rp 490,7 triliun. Sedangkan total belanja non kementerian sebesar Rp 540,4 triliun.