News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Technology Hub Indonesia Dinilai Mampu Antisipasti Terjadinya Gejolak Sektor Pariwisata di Bali

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patai Kuta, Bali. Reputasi Bali sebagai salah satu tujuan top pariwisata dunia bisa menarik bukan saja investor teknologi, tetapi juga pakar, pelaku, dan entrepreneur global bidang IT.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penguasaan teknologi dan kemampuan mengkonversinya menjadi inovasi dalam produk dan jasa adalah hal mutlak bila Indonesia mau mampu bersaing dalam perekonomian global dan regional.

Untuk itu, Indonesia memerlukan tempat, ruang, jaringan, modal finansial, dan modal manusia yang solid sebagai technology hub untuk mengembangkan hal tersebut. Maka, Bali pun berpotensi untuk itu.

Hal itu disampaikan presiden Inadata Consulting, Elwin Tobing saat menjadi narasumber dalam workshop tentang 'Public and Private Partnership in Advancing Bali’s Development' di Washington, D.C. yang diikuti Komisi III DPRD Provinsi Bali.

Baca juga: Dukungan untuk Meningkatkan Kinerja Sektor Pariwisata Harus Konsisten

Menurut Elwin, reputasi Bali sebagai salah satu tujuan top pariwisata dunia bisa menarik bukan saja investor teknologi, tetapi juga pakar, pelaku, dan entrepreneur global bidang IT.

“Secara domestik, posisi geografis Bali juga sentral untuk Indonesia,” kata Elwin Tobing, Selasa (15/8/2023).

Elwin menambahkan bahwa Bali tidak bisa hanya tergantung sektor pariwisata, tetapi harus memiliki sektor unggulan lainnya.

Apalagi, dia menyoroti bahwa sektor pariwisata sangat rentan terhadap berbagai gejolak ekonomi, politik, dan kesehatan global.

“Di samping itu, tehnology hub tidak memerlukan ruang luas, sumber daya alam, dan relatif ramah lingkungan, jadi bisa saling complementary dengan sektor parawisata Bali. Contohnya, California terkenal dengan parawisata laut dan juga pusat teknologi di Silicon Valley,” ucap Elwin.

Wakil Ketua DPRD Bali Tjok Gde Sukawati pun mendukung langkah tersebut.

Menurut Tjok, peristiwa 9/11 tahun 2001 di AS dan Bom Bali tahun 2002 membuat ekonomi Bali tergeletak tetapi kemudian bangkit. Tetapi pandemi Covid membuatnya betul-betul KO.

“Tahun 2021 ekonomi kami minus 11 persen. DPRD Bali sedang mengidentifikasi sektor unggulan utama yang bisa menjadi partner sektor parawisata. Gagasan Bali sebagai technology hub di Indonesia akan kami perjuangkan, apalagi kami baru saja mengesahkan Perda tentang Bali dalam 100 tahun ke depan,” papar Tjok.

Sementara, Wakil dubes RI di AS, I Bagus Made Bimantara yang menerima delegasi DPRD Bali tersebut di Kedubes AS di Washington, D.C. mengatakan bahwa perwakilan RI di AS secara proaktif membantu menghubungkan Indonesia dengan pelaku dan entrepreneur IT di AS, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun global.

“Amerika punya segala hal dalam membantu pemajuan technology hub di Indonesia, mulai dari pakar, finansial, pengalaman, dan network. Yang penting, hal tersebut dipersiapkan secara matang dulu di Indonesia sehingga kita bisa mengkomunikasikannya secara efektif kepada pihak yang tepat,” lanjutnya.

Mengambil contoh dari beberapa undang-undang yang memiliki impak bersejarah dalam perekonomian AS, Elwin mengatakan agar DPRD Bali menyusun legislasi untuk meletakkan kerangka hukum blue-print pengembangan Bali sebagai technology hub di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini