Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data Bloomberg Spot di level Rp15.332 pada Senin (21/8/2023) pukul 09.20 WIB.
Pagi ini nilai tukar mata uang Garuda melemah 42 poin. Sebelumnya pada akhir pekan kemarin (18/8/2023), nilai tukar rupiah di level Rp15.290.
Sebelumnya, Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin ini (21/8/2023) memang berpotensi melemah dan mengarah ke level Rp15.300 per dolar AS.
Sebagai informasi, pada pergerakan di pekan kemarin, rupiah terhadap dolar AS sempat menembus kurs Rp15.300.
"Hari Senin, potensi pelemahan rupiah masih terbuka, karena adanya sejumlah faktor, mungkin bisa kembali ke area Rp15.320 hingga Rp15.350," papar Ariston kepada Tribunnews, Minggu (20/8/2023).
"Sementara potensi support (penguatan) di sekitar Rp15.250," sambungnya.
Ia juga menjelaskan, pelemaham nilai tukar mata uang Garuda pada akhir pekan kemarin terdampak rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kian membaik.
Dengan demikian, ada kecenderungan Bank Sentral AS alias The Fed, akan menahan ekspektasi suku bunganya.
Baca juga: Alasan Uang Kertas Rupiah Bergambar Pahlawan, Bos BI: Jangan Cuma Matanya Ijo
"Faktor yang memberikan tekanan ke rupiah yaitu data ekonomi AS yang membaik, semalam data aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia untuk bulan Juli menunjukan pertumbuhan dibandingkan sebelumnya yang berkontraksi," papar Ariston.
"Ini membuka peluang the Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama sehingga bisa memicu penguatan dollar AS," lanjutnya.
Ariston melanjutkan, isu pelambatan ekonomi China juga berdampak negatif ke perekonomian global termasuk Indonesia.
Baca juga: Rupiah Akhir Pekan Kurangi Pelemahan ke Rp 15.280 Per Dolar AS
Dengan demikian, tren pelemahan nilai tukar mata uang Garuda berpotensi akan terus berlanjut hingga pekan depan. Bahkan bisa saja rupiah mampu perkasa ke arah level Rp15.350 per dolar AS.