Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bakal menyelenggarakan Indonesia Sustainability Forum (ISF) sebagai wujud kontribusi Indonesia ke dunia untuk menjawab tantangan yang dihadapi negara berkembang dan negara maju.
Gelaran ISF 2023 ini akan diselenggarakan pada 7-8 September 2023 di Park Hyatt, Jakarta.
Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan perhelatan ini akan menjadi konferensi sustainability paling akbar di Indonesia yang mempertemukan sekitar 700 pemangku kebijakan, pakar ahli, serta investor dari seluruh dunia.
Baca juga: Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Ekonomi Hijau Lewat Eduwisata
Dia berharap banyak dampak positif yang terjadi di antaranya membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau.
“Dunia sedang berpacu dengan waktu untuk memenuhi komitmen Net Zero serta menyukseskan agenda pembangunan berkesinambungan atau SDGs. Saat ini sudah terdapat banyak perjanjian dan komitmen internasional yang diharapkan dapat mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca, namun kita perlu bergerak lebih cepat dan inovatif,” ujar Rachmat dalam media briefing ISF 2023 di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
“Tentunya, upaya global harus mempertimbangkan beragam prioritas kepentingan negara maju dan berkembang. Sehingga, pertumbuhan berkelanjutan dapat dirasakan secara adil dan merata oleh semua khalayak. Pemerintah Indonesia berharap ISF dapat menghadirkan wadah atau platform kolaborasi lintas negara yang baru dan adil,” imbuhnya.
Pemerintah juga mendorong implementasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif (sustainable and inclusive growth) dari gelaran ISF 2023.
Kadin Indonesia mengajak seluruh pelaku usaha di Indonesia serta calon investor untuk menangkap peluang sustainability di dunia usaha yang berpotensi menjadi sektor perekonomian yang menjanjikan di masa mendatang.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Kemaritiman Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani.
“Inisiatif prinsip keberlanjutan adalah imperatif agar kita bisa keluar dari middle income trap dengan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dalam rangka mencapai target Indonesia Emas di tahun 2045. Untuk itu pemerintah dan pelaku usaha perlu bersinergi untuk memastikan akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif,” urainya.
Menurutnya, gelaran ISF 2023 adalah bukti nyata kolaborasi pelaku usaha pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau.
Baca juga: Generasi Milenial Jawa Barat Siap Hadapi Tantangan Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
Kadin Indonesia sendiri juga telah turut aktif mendorong inisiatif menuju transisi ekonomi hijau dan investasi hijau di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Kadin Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, diagendakan membuka acara ISF ini yang bertajuk “Pursuing Sustainable and Inclusive Growth”.
Menteri Luhut akan menyampaikan keynote speech dengan tema besar Pertumbuhan dan Keberlanjutan (Growth and Sustainability) yang akan membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas di tahun 2045.
Demikian juga Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan hadir dalam rangkaian Gala Dinner ISF 2023 bersama para pemimpin dunia, pelaku bisnis serta pakar isu sustainability internasional dan dalam negeri.
ISF 2023 dengan tema besar mengusung tema besar “Pursuing Sustainable and Inclusive Growth” juga diharapkan menjadi tempat bagi para katalis di bidang sustainability untuk bertemu dan bertukar pikiran.