News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Bahas Lagi Hilirisasi: Masak Sejak VOC Ekspornya Bahan Mentah Terus

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat membuka event ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/8/2023)

Laporan wartawan tribunnews,com, Danang Triatmojo


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia sudah seharusnya memulai dan berani untuk melakukan hilirisasi industri. Menurutnya hilirisasi jadi cara untuk Indonesia bergerak menjadi negara maju.

Jokowi kemudian menyinggung kondisi bangsa Indonesia sejak adanya VOC atau kongsi dagang Belanda penguasa Nusantara pada abad ke-17 hingga sebelum tahun 2020, masih saja melakukan ekspor bahan mentah. Terkait hal itu, Jokowi secara tegas menyatakan ogah untuk meneruskannya.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Tahun 2023 di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8/2023).

"Masa sejak VOC 400 tahun lalu, kita ekspor bahan mentah, sampai sekarang kita mau terus bahan mentah. Untuk saya tidak," kata Jokowi.

Sehingga pada tahun 2020, Jokowi mengambil kebijakan untuk melakukan hilirisasi industri, utamanya pada nikel.

Eks Gubernur DKI ini lalu membandingkan nilai ekspor per tahun untuk bahan mentah dari sebelum hilirisasi dan setelah hilirisasi industri. Angka tersebut melonjak signifikan dari nilai ekspor Rp30 triliun sebelum hilirisasi, menjadi Rp510 triliun setelah hilirisasi dilakukan.

"Sering saya berikan sebuah gambaran, Nikel sebelumnya kita ekspor dalam bentuk raw material, bahan mentah. Per tahun nilainya kurang lebih Rp30 triliun ekspor hanya mentahan. Begitu kita mulai setop tahun 2020, ekspor harus dalam bentuk barang jadi atau barang setengah jadi, melompat satu tahun angkanya menjadi Rp510 triliun," kata dia.

Baca juga: Di Depan Petinggi BRICS, Jokowi: Hilirisasi Tak Boleh Dihalangi!

Ia kemudian menyinggung sejumlah menterinya yang kerap bertanya soal banyaknya tekanan dari negara atau organisasi dunia ketika Indonesia melakukan hilirisasi nikel. Namun, Jokowi mengaku tetap menyatakan hal yang sama setiap tekanan itu datang.

"Kita sudah digugat ke WTO oleh Uni Eropa, kita diberikan peringatan juga oleh IMF. Menteri - menteri tanya ke saya 'Pak ini ada tekanan', 'Terus'," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Klaim Hilirisasi Pahit di Awal, Tapi Saya Pastikan Manis di Akhir

Sebab menurutnya, jika Indonesia konsisten melakukan hilirisasi, maka diperkirakan 10 tahun mendatang angka Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita akan mencapai 10.900 dolar AS atau sekitar Rp154 juta.

"Karena kalau ini konsisten kita lakukan terus menerus, tidak surut, perkiraan kita 10 tahun yang akan datang GDP per kapita kita sudah mencapai 10.900 (dolar AS) atau Rp154 juta," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini