"Kondisi ini merupakan kondisi terburuk dan record kenaikan harga beras. Untuk itu IKAPPI mendorong agar ada upaya-upaya percepatan pencegahan agar tidak masuk ke dalam ‘darurat beras nasional’," kata Abdullah.
Meski belum masuk pada fase darurat beras secara nasional, Ia mengatakan dikhawatirkan terdapat potensi tersebut. Pasalnya IKAPPI melihat bahwa di lapangan saat ini terutama di tingkat penggilingan sudah cukup sulit mendapatkan beras bahkan berebut.
Di sisi lain, Abdullah menilai Kementrian Pertanian masih meyakini bahwa akan ada panen di September.
"Tetapi kami sendiri melihat fakta di lapangan melalui keluhan dari pedagang pasar se-Indonesia," kata Abdullah.
Oleh karena itu, IKAPPI meminta meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mengupayakan langkah-langkah yang efektif dalam pemenuhan stok dan harga beras.
"Bagaimanapun juga beras adalah satu-satunya bahan pangan yang wajib di masyarakat, sehingga kami mendorong untuk dilakukan percepatan penguatan penanganan agar tidak terjadi kepanikan dibawah," ujarnya.