Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, rencana Pertamina yang akan menghapus Pertalite menjadi Pertamax Green 92 mulai tahun depan dinilai masih menjadi wacana ringan.
"Katanya subsidi pada Pertalite akan dialihkan papa BBM yang baru tersebut. Kita tunggu saja, ini kan masih wacana ringan saja," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi Tribunnews, Minggu (10/9/2023).
Tulus bilang, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite memang belum memiliki standar EURO. Dia bilang RON Pertalite masih rendah sehingga harus ditingkatkan lebih tinggi. Hal tersebut juga memicu peningkatan polusi di Indonesia.
Baca juga: Luhut Janji Penghapusan Pertalite Tak Bebani Masyarakat
"Karena (Pertalite) RON rendah artinya emisinya tinggi, alias memicu polusi. Sebaliknya jika BBM RON nya lebih tinggi, minim 92, maka emisinya rendah dan dampak polusinya juga lebih rendah," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, produk Bahan Bakar Mesin (BBM) RON 90 bakal dinaikan menjadi BBM RON 92 mulai tahun depan.
"Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya daru 90 ke 92. Sehingga nantinya di tahun depan hanya ada tiga produk," kata Nicke saat Raker bersama Komisi VII, Rabu (30/8/2023).
Nicke bilang, tahun depan Pertamina bakal mengeluarkan Pertamax Green 92 yang diklaim bisa menurunkan karbon emisi bahkan menurunkan impor gasoline.
"Aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91. Jadi ini sudah sangat pas," jelasnya.
Dia bahkan minta dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk bantu Pertamina dalam mengeluarkan produk Pertamax Green 92.
Baca juga: Soal Kabar Pertalite Akan Diganti Pertamax Green 92, Ahok Bilang Begini
"Oleh karena itu, di 2024 mohon dukungan kami akan keluarkan lagi Pertamax green 92," ucap dia.
Selain itu, Nicke bilang nantinya ada tiga produk BBM yang tersedia yaitu Pertamax green 92 campur RON 90 (pertalite) dengan 7 persen etanol (E7).
"Kedua, Pertamax green 95, mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol. Ketiga, Pertamax Turbo," ucap dia.
"Jadi, ada 2 green gasoline, green energy, low carbon yang jadj produk dari Pertamina," imbuhnya.