TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pembangunan smelter nikel matte PT Mitra Murni Perkasa (MMP) yang ditandai dengan peletakan batu pertama di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11/9/2023).
Groundbreaking smelter itu juga dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Tri Budi Oetomo, Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, Founder MMS Group Indonesia, Andrew Hidayat, dan jajaran manajemen MMS Group Indonesia (MMSGI), sejumlah perwakilan dari PT PLN (Persero), perwakilan kontraktor EPC-ENFI, perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI) serta direksi Mitra Murni Perkasa (MMP).
Baca juga: Mengenal Regulasi Keamanan Kerja di PT GNI, Salah Satu Perusahaan Smelter Terkemuka di Indonesia
Pada momen itu, Agus Gumiwang mengatakan, Pemerintah terus mendukung upaya pertumbuhan industri dalam negeri khususnya industri smelter dalam rangka hilirisasi industri di Indonesia.
"Kementerian Perindustrian tentu akan memberikan dukungan penuh kepada PT. MMP, agar seluruh kegiatan PT. MMP dapat segera berjalan sesuai dengan rencana. PT. MMP juga akan memanfaatkan pasokan listrik dari jaringan listrik nasional (PLN) untuk mendukung kebutuhan listrik smelter.
Kami memberikan apresiasi kepada seluruh investor dan jajaran Direksi PT Mitra Murni Perkasa atas komitmennya dalam membangun industri smelter nikel matte di Indonesia untuk mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik dalam rangka ikut menyukseskan program hilirisasi serta menjadi langkah penting menuju Indonesia Emas 2045,” kata Agus Gumiwang dikutip Jumat (15/9/2023).
Tonggak perjalanan pembangunan smelter nikel matte MMP sejak 2020 telah melewati proses studi kelayakan, persiapan lahan, perjanjian kerjasama pasokan listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pembangunan fasilitas jetty yang tengah dibangun oleh PT PP (Persero) .
MMP juga telah melakukan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) bersama dengan China ENFI pada 12 Juli 2023 silam di Jakarta.
Pembangunan proyek smelter nikel matte MMP diproyeksikan akan selesai pada kuartal 4 tahun 2024.
Smelter ini menghasilkan nikel matte sebesar 27.800 ton per tahun dengan kadar nikel 78 persen untuk mendukung hilarisasi industri dan pengembangan industri baterai nasional.
”Di hari yang baik ini, smelter nikel matte MMP secara resmi mulai dibangun. Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia dan memiliki posisi tawar khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik global.
Baca juga: Kontraktor China Garap Proyek Smelter Nikel Matte di Kalimantan Timur
Harapan kami MMP yang adalah 100% PMDN dapat menjadi proyek percontohan dalam industri smelter nikel matte di Indonesia. Fasilitas smelter ini bukanlah sekedar proyek, akan tetapi merupakan perwujudan nilai dan aspirasi kami terhadap pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar dengan menerapkan penggunaan teknologi terbaru yang ramah lingkungan, serta memprioritaskan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance),” ucap Adhi Mustopo, Direktur Utama MMP, pada sambutannya dalam acara groundbreaking smelter nikel matte MMP tersebut.
Pengujian fungsional dalam kondisi tanpa beban smelter nikel matte MMP rencananya akan dilakukan pada akhir 2024. Sedangkan pengujian menyeluruh terhadap proses produksi dan produk yang dihasilkan sampai pada beban puncak dijadwalkan akan selesai pada kuartal ke-2 tahun 2025.