TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini investasi dari swasta menjadi motor utama penggerak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Pasalnya, dalam Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN, pembiayaan infrastruktur IKN diklasifikasikan melalui APBN sebesar 20 persen, dan sumber lain yang termasuk investasi dari swasta sebesar 80 persen.
Baca juga: Janji Anies Baswedan di Pilpres 2024, Tekankan Kesetaraan Kesempatan hingga Jawaban Soal Proyek IKN
Data terakhir dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan, OIKN telah menerima 284 letter of intent (LoI) atau surat pernyataan minat berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pernyataan minta investasi itu berasal dari investor dalam maupun luar negeri.
Menyikapi hal itu, Public Relation Manager dari NGII (The Nusantara Global Investors Initiative) Osagi Saputro mengatakan, saat ini NGII tengah memfasilitasi perusahaan-perusahaan multinasional tertarik untuk berinvestasi di IKN.
"Kami memfasilitasi berbagai perusahaan multinasional untuk melihat secara langsung berbagai potensi investasi di IKN. Mereka berasal dari Eropa, Amerika, Perancis, Inggris, Jepang, Korea, Malaysia dan Tiongkok," ujar Osagi, Senin (18/09/2023).
Osagi juga menambahkan, inisiatif NGII beranggotakan sejumlah kelompok ahli multidisiplin yang terdiri dari perusahaan-perusahaan terbesar dan paling terkemuka di Indonesia, yang meliputi bidang hukum, keuangan, pemasaran, hubungan pemerintah, dan lainnya.
Baca juga: Dukung Konektivitas Digital di IKN, Varuna Bangun Jaringan Kabel Sepanjang 4.100 Km
Ia menjelaskan, layanan-layanan NGII mulai integrasi rencana urban, studi tanah dan lingkungan, cakupan dokumen administratif, hingga dukungan hukum untuk mitra dan kontraktor internasional.
Lebih lanjut Osagi menambahkan, NGII berkomitmen untuk memastikan investasi dari para investor-investor di IKN dapat berjalan lancar dan sukses.
"Dukungan dari pemerintah Indonesia, mulai dari Presiden Jokowi sampai jajaran Otorita IKN, sangat membantu kami dalam mempromosikan IKN kepada calon investor dari berbagai sektor. Mulai dari energi terbarukan, teknologi telekomunikasi, sampai pengelolaan sampah dan transportasi," katanya.
Sebagai informasi, NGII merupakan inisiatif yang dibentuk untuk mendukung investor yang ingin memasuki IKN dengan solusi terintegrasi dari para ahli di berbagai bidang seperti hukum, keuangan, pemasaran, hubungan pemerintah, dan lainnya.