News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dorong Ekonomi Penyandang Difabel, Ini yang Dilakukan Pertamina EP Rantau Field

Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inklusi Cafe, salah satu program TJSL Pertamina EP Rantau Field

TRIBUNNEWS.COM, KARANG BARU - Pertamina EP (PEP) Rantau Field, bagian dari Zona 1 Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, komitmen menerapkan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara kontinu.

Perusahaan menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat baik pada bidang Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Lingkungan.

Salah satu program pemberdayaan yang dilaksanakan adalah Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Difabel-Pertamina Berdikari Rumah Kreatif Tamiang. Program tersebut merupakan TJSL Pertamina EP Rantau Field di bidang ekonomi memfokuskan isu peningkatan perekonomian bagi penyandang difabel.

Baca juga: Pertamina-Bareskrim Amankan 717 Ribu Solar Subsidi dan 118 Ribu LPG 3 Kg dari Praktik Penyelewengan

Program ini diinisiasi oleh Pertamina EP (PEP) Rantau Field yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tamiang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang, Kampung Tanjung Karang, SLBN Pembina Aceh Tamiang dan LSM Boemi.

Lokasi usaha Kelompok Difabel Rumah Kreatif Tamiang berada di Kampung Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan aset milik Pertamina. Pada Juni 2021 telah dilaksanakan acara launching yang dihadiri oleh Rantau Field Manager dan Bupati Aceh Tamiang.

Sejak awal inisiasi program hingga pada 2023, berkembang sebanyak 4 unit usaha sudah dijalankan dalam rangka meningkatkan perekonomian kelompok penyandang difabel. Usaha-usaha tersebut adalah Bengkel DIfabel, Inklusi Coffee, Rumah Limbah Difabel dan Inklusi Baking. Selain itu, pada 2023 juga dilakukan inisiasi pengembangan potensi bagi siswa difabel Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Aceh Tamiang dibidang lingkungan melalui bank sampah sekolah inklusif.

Field Manager PEP Rantau, Despredi Akbar, menjelaskan program tersebut telah menerapkan konsep ramah difabel, ramah lingkungan dan ramah energi. Program ini memiliki dua inovasi sosial yaitu Inovasi Bangkit Berdikari (Pengembangan Masyarakat Inklusi Tamiang berbasis Sociopreneurship, Edukasi, dan Lingkungan Lestari) di Tahun 2022 dan Setara Sejalan (Sistem Kewirausahaan Sosial Inklusif Berkelanjutan) di Tahun 2023.”

“Program Rumah Kreatif Tamiang ini diharapkan mampu menjadikan wadah kreatifitas Masyarakat Penyandang Difabel Aceh Tamiang untuk mengembangkan minat, bakat dan perekonomian mereka. Selain itu, program ini diharapkan mampu memberikan pandangan pada masyarakat, bahwasanya masyarakat difabel juga memiliki keahlian dan dapat memiliki kegiatan usaha,” pungkasnya.

Selain bengkel dan Coffe, Rumah Kreatif Tamiang juga memiliki sub-unit usaha Rumah Limbah. Rumah Limbah adalah tempat pengolahan minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga menjadi lilin aroma terapi dan sabun. Produk Rumah Limbah dipasarkan di Galeri Ajang Ambe.

Baca juga: Pertamina International Shipping Tekan Emisi Karbon di Sektor Logistik, Sejumlah Strategi Disiapkan

Galeri Ajang Ambe adalah pusat pemasaran berbagai produk UMKM yang ada di Aceh Tamiang yang didirikan pada 2016.

Menurut Desperdi, Program Galeri Ajang Ambe memafasiliasi pelaku UMKM di Aceh Tamiang untuk dapat mengikuti berbagai kegiatan peliatihan, inovasi peningkatan kualitas produk hingga ke pemasaran secara online yang menjadi program tahun ini.

“Selain kolaborasi dengan digitalisasi layanan jual beli, produk baru yang dikembangkan adalah inovasi produk olahan makanan dan kerajinan yang memiliki nilai inovasi budaya seperti kopi pandan dan tas border Aceh Tamiang,” ujar Desperdi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini