News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Tak Masalah Pemerintah Impor Jagung Pakan, Asalkan Sudah Rampung Sebelum 2024

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret petugas BPS dan petani saat meninjau langsung hasil pertanian tanaman pangan jagung. (Dok. BPS)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin buka suara soal renxana pemerintah mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.

Pada dasarnya, ia tak masalah jika pemerintah melakukan importasi. Sebab, produksi jagung dalam negeri memang masif di kuartal pertama.

"Produksi jagung kita itu terbesar di kuartal pertama. Hampir 65 sampe 70 persen itu produksi jagung nasional diproduksi pada kuartal pertama," kata Sholahuddin kepada Tribunnews, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Stabilkan Harga, Pemerintah Impor Jagung Pakan, Tahap Pertama 250 Ribu Ton

Namun, ada hal yang menjadi catatannya perihal impor ini, yakni jumlah dan waktu tibanya.

Sholahuddin tak ingin kuantitas impornya terlalu banyak dan waktu ketibaannya jangan sampai datang setelah Januari 2024.

Menurut dia, jika impornya baru datang setelah 2024, akan merugikan petani dalam negeri yang telah melakukan penanaman. Adapun rencana tanam tahun ini jatuh pada bulan ini.

"Kalau impor datangnya nanti setelah tahun depan, menjelang panen, ini akan membahayakan petani kita yang sudah menanam dengan susah payah," ujar Sholahuddin.

Ia mengatakan, biasanya jika industri sudah menyerap dari hasil impor, mereka sudah tak ada lagi kapasitas untuk jagung dalam negeri.

"Industri ketika sudah ada suplai dari impor, biasanya tidak punya kapasitas untuk menampung atau membeli jagung dari petani karena daya tampung mereka juga terbatas," ungkap Sholahuddin.

Baca juga: Manfaat Minyak Jagung untuk Kesehatan Tubuh dan Kelemahannya

"Jadi, maksimal di akhir tahun sudah masuk jagung impor. Nanti dipakai industri Januari 2024. Katakan seperti itu. Nanti akhir Januari, awal Februari, kita biasanya sudah panen raya," lanjutnya.

Sholahuddin pun bilang ini juga agar antara jagung impor dan dari produksi dalam negeri tidak saling mengganggu atau tumpang tindih.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mengimpor 500 ribu ton jagung pakan dalam rangka mengatasi fluktuasi harga jagung pakan.

Impor ini akan ditugaskan kepada Perum Bulog. Impor jagung pakan juga dilakukan secara bertahap.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini