News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Tak Masalah Pemerintah Impor Jagung Pakan, Asalkan Sudah Rampung Sebelum 2024

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret petugas BPS dan petani saat meninjau langsung hasil pertanian tanaman pangan jagung. (Dok. BPS)

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, tahap pertama impornya sebanyak 250 ribu ton.

"Ini akan kita atur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).

Bulog juga dipastikan telah memiliki pembeli siaga/standby buyer yang berasal dari kalangan peternak.

“Selanjutnya akan kita atur dalam suatu komitmen yang disepakati bersama,” kata Arief.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Bapanas, harga rata-rata nasional jagung tingkat peternak pada 1 Oktober tercatat di Rp 6.840 per kg dan mengalami kenaikan mencapai Rp 7.000 per kg pada 10 Oktober 2023.

Kondisi tersebut disebabkan karena harga jagung di tingkat produsen dan konsumen yang terus meningkat dan melampaui HAP (Harga Acuan Penjualan).

HAP di tingkat konsumen untuk pengguna jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan/atau peternak di harga Rp 5.000 per kg sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.

Meski akan mengimpor, Arief memastikan pihaknya tetap mengutamakan produksi dalam negeri.

Namun, jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus Arief sebut harus tetap disiapkan.

Khusus untuk jagung pakan, importasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis.

Arief mengakui jika berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung memang mengalami surplus.

"Namun di kuartal empat ini, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit,” katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian itu mengatakan, jika harga pakan jagung terus meningkat, akan mengakibatkan fluktuasi harga telur dan daging ayam.

Sehingga, agar bisa memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut, importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan.

"Tetapi sekali lagi, saya tekankan importasi ini tentu dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga di tingkat petani tetap baik. Ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan ini,” kata Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini