Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan instrumen Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instrumen moneter yang pro-market untuk pendalaman pasar uang pada 21 November 2023.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, penerbitan instrumen baru itu untuk mendukung upaya menarik portofolio inflows dengan mengoptimalkan aset surat berharga dalam valuta asing yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying.
"SVBI dan SUVBI akan mulai diimplementasikan pada 21 November 2023 sebagai instrumen operasi moneter valas," ujar Perry dalam Konferensi Pers di Kantor BI, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: OJK: Aturan Devisa Hasil Ekspor akan Tingkatkan Likiuditas Valas
Adapun Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) merupakan Surat berharga dalam valuta asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Hal itu sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1 tahun) dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga dalam valuta asing milik Bank Indonesia.
Sedangkan SUVBI adalah Sukuk dalam valuta asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga dalam valuta asing berdasarkan prinsip syariah milik Bank Indonesia.
"SVBI akan diterbitkan pada tenor 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan sedangkan SUVBI akan diterbitkan dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan dengan seteimen T+2," tutur Perry.
"Jadwal dan hasil lelang akan diumumkan di website Bank Indonesia," imbuhnya.