Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengembangan minyak merah kini sedang menjadi salah satu fokus PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini di lokasi perkebunan kelapa sawit.
Pembangunan PKS mini rencananya akan dilakukan di lahan seluas seribu hektare.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan hal tersebut saat menerima penghargaan dan apresiasi dari Fakultas Pertanian IPB, di kampus IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/10/23).
Penghargaan itu diberikan karena Abdul Ghani dan PTPN Holding sudah memberikan hibah berupa pembangunan Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit (KPPS) Institut Pertanian Bogor, di Jonggol, Jawa Barat.
“PKS mini ini ditujukan untuk pengolahan minyak goreng merah yang mengandung unsur betakarotin tinggi. Ini dibutuhkan dalam rangka pencegahan stunting pada anak,” kata Abdul Ghani dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com.
Sebagai alumni Fakultas Pertanian IPB, Abdul Ghani berharap laboratorium tersebut mampu meningkatkan keterampilan lulusan IPB.
“Nantinya, lulusan IPB akan siap kerja di industri kelapa sawit, termasuk di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero),” ujar Abdul Ghani.
Abdul Ghani juga mengisahkan pencapaian yang dilakukannya bersama jajaran di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sejak pertama kali dia ditunjuk menjadi Direktur Utama PTPN Holding.
Baca juga: BPDPKS dan Aspekpir Ajak Anak Muda Lebak Kembangkan Bisnis UKM Berbasis Sawit
Dari akhir 2019 hingga sekarang, tutur Abdul Ghani, PTPN Holding mampu membalikkan keadaan dari yang sebelumnya merugi, menjadi perusahaan BUMN yang menghasilkan keuntungan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian IPB Suryo Wiyono memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Abdul Ghani dan PTPN Holding. Menurut Suryo, Abdul Ghani begitu peduli terhadap dunia pendidikan, terlebih lagi kepada Fakultas Pertanian IPB.
Baca juga: MUTU International Siap Dukung Industri Kelapa Sawit Meraup Cuan Melalui Bursa CPO
Salah satu bentuk kepedulian itu adalah hibah pembangunan laboratorium riset pengolahan kelapa sawit. Suryo mengatakan, setiap tahun KPPS Jonggol melayani lebih dari 200 mahasiswa yang melakukan penelitian, baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3.
“KPPS Jonggol juga menjadi objek kunjungan penelitian dari berbagai negara, seperti Meksiko, Belgia, dan Jepang. Saat ini, kami sedang menjajaki riset bersama dengan peneliti dari Wageningen University & Research Belanda, tentang pemanfaatan limbah untuk biogas,” ucap Suryo.