Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update harga emas Antam hari ini, Kamis (26/10/2023).
Harga emas Antam kembali mengalami kenaikan sebesar Rp2.000.
Kini Kamis (26/10/2023), per gramnya dibanderol jadi Rp1.125.000.
Sementara itu, harga buyback atau transaksi jual kembali emas Antam juga mengalami kenaikan Rp2.000, jadi Rp1.016.000 per gramnya.
Baca juga: Update Terbaru Harga BBM Pertamax yang Dijual di Pertashop Seluruh Indonesia
Harga buyback emas Antam akan dikenakan Pajak Penghasilan pasal 22 atas transaksi buyback, sesuai PMK No 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, maka dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP).
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Selengkapnya, inilah update harga emas batangan Antam, dikutip dari laman logammulia.com, Kamis (26/10/2023):
Harga emas batangan 0,5 gram: Rp 612.500
Harga emas batangan 1 gram: Rp 1.125.000
Harga emas batangan 2 gram: Rp 2.190.000
Harga emas batangan 3 gram: Rp 3.260.000
Harga emas batangan 5 gram: Rp 5.400.000
Baca juga: Daftar Harga Beras di Seluruh Wilayah Indonesia per 25 Oktober 2023: DKI Jakarta Rp 13.400 per Kg
Harga emas batangan 10 gram: Rp 10.745.000
Harga emas batangan 25 gram: Rp 26.737.000
Harga emas batangan 50 gram: Rp 53.395.000
Harga emas batangan 100 gram: Rp 106.712.000
Harga emas batangan 250 gram: Rp 266.515.000
Harga emas batangan 500 gram: Rp 532.820.000
Harga emas batangan 1.000 gram: Rp 1.065.600.000
*) Disclaimer: Daftar harga emas batangan di atas sesuai dengan yang ada di Butik Emas LM - Pulo Gadung.
Sebagai informasi, emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association).
Emas Antam kini hadir dengan fitur keamanan terbaru dalam teknologi CertiCard, yang mana sertifikat menyatu dengan kemasan.
Keaslian produk dapat dilihat dengan memindai barcode pada bagian belakang kemasan dengan aplikasi CertiEye, atau dengan melihat watermark di plastik kemasan di bawah sinar UV.
(Tribunnews.com/Latifah)