News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala Bapanas Minta Stok Cadangan Beras Pemerintah Diperkuat Lewat Produksi Nasional

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Produksi nasional menjadi kunci utama stabilitas pasokan dan harga pangan di dalam negeri.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendukung upaya peningkatan produksi beras nasional.

Ia mengatakan, pihaknya mendorong Perum Bulog lakukan penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang bersumber dari produksi nasional.

“Sesuai arahan Bapak Presiden agar stok CBP diperkuat dari produksi nasional secara berkesinambungan. Untuk itu, kita dukung komitmen sahabat lama saya, Bapak Mentan (Menteri Pertanian), untuk wujudkan swasembada beras," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Stok Beras Sumsel Dinyatakan Aman Hingga Maret 2024

Ia mengatakan, produksi nasional menjadi kunci utama stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Apalagi Bapak Presiden terus menekankan jika produksi padi melimpah, maka harga beras akan menjadi semakin stabil," ujar Arief.

Ia kemudian mengatakan, total gelontoran stok CBP selama penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua yang berlangsung dari September hingga November 2023 sebanyak 618 ribu ton.

Sedangkan untuk stok CBP saat ini di Bulog masih ada sebanyak 1,5 juta ton. Ia mengatakan, ketersediaan stok CBP dalam penyaluran bantuan pangan beras ini terus disiapkan Bapanas bersama Bulog.

"Sebagaimana perintah Bapak Presiden, bantuan dalam bentuk beras ini akan dilanjutkan sampai Desember, sehingga dari target alokasi semula 618 ribu ton beras, akan bertambah lagi sekitar 200 ribu ton,” kata Arief.

Ia menyebut, pemerintah juga berencana melanjutkan bantuan pangan beras pada Januari, Februari, dan Maret 2024.

Artinya, kata Arief, diperlukan stok CBP sekitar 600 ribu ton untuk melaksanakan itu.

"Tak lupa pula, ada target carry over stok CBP di akhir tahun nanti, minimal 1 juta ton," ujarnya.

Arief juga mengatakan, pemerintah harus menyiapkan stabilitas pasokan beras untuk Pemilu Februari dan Idulfitri April tahun depan.

"Dengan kondisi semua itu, penguatan stok CBP menjadi elemen terpenting dan kita harapkan juga dapat ditopang pula dari pasokan beras nasional,” kata Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini