News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

IMF: Konflik Israel-Hamas Dongkrak Inflasi di Eropa

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Dana Moneter Internasional (IMF). Konflik Israel-Gaza telah berdampak pada harga energi, yang dapat meningkatkan inflasi di Eropa secara lebih umum.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa konflik Israel-Hamas dapat meningkatkan inflasi di Eropa.

Direktur Departemen IMF untuk Eropa, Alfred Kammer mengatakan inflasi zona euro dapat meningkat secara mengejutkan akibat konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah.

“Konflik Israel-Gaza telah berdampak pada harga energi, yang dapat meningkatkan inflasi di Eropa secara lebih umum,” kata Kammer.

Baca juga: Prancis Desak Israel Setop Bom Gaza, Netanyahu: Macron Buat Kesalahan Fatal

“Dampak awal terhadap harga minyak kini telah sepenuhnya berbalik. Kami melihat kenaikan harga gas alam sebesar 10 persen. Sejauh ini konflik tersebut memiliki dampak yang terbatas terhadap perekonomian Eropa dalam hal harga dan dampak lebih lanjut akan bergantung pada durasi dan intensitas konflik di Timur Tengah,” sambungnya.

Meskipun berpotensi meningkatkan inflasi di Eropa, Kammer memperkirakan resesi teknis tidak akan terjadi khususnya di zona euro.

“Kami tidak memperkirakan adanya resesi di zona euro dalam proyeksi kami. Kami melihat pertumbuhan yang datar pada tahun ini dan pemulihan yang kurang baik pada 2024,” ujarnya.

Prospek Ekonomi Regional untuk Eropa

Tantangan-tantangan ini menjadi topik utama dalam Outlook Ekonomi Regional untuk Eropa yang baru saja diterbitkan IMF pada 8 November 2023.

“Prospek bagi Eropa adalah soft landing, dengan inflasi menurun secara bertahap. Pertumbuhan di kawasan ini secara keseluruhan diperkirakan akan melambat menjadi 1,3 persen pada 2023 dari 2,7 persen pada tahun lalu, dan meningkat menjadi 1,5 persen pada 2024,” bunyi laporan IMF.

Demikian pula, laporan tersebut juga mengatakan negara-negara berkembang di Eropa akan mengalami sedikit pemulihan pada 2024.

Namun, tingkat pemulihannya akan bervariasi antar negara, tergantung pada intensitas produksi energi, hingga orientasi sektor jasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini