Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi 1 juta ton jagung.
Target itu diharapkan bisa dicapai dari program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria).
"Dalam rangka mengoptimalisasi lahan agar manfaatkan lahan-lahan ini untuk menjawab tantangan kekurangan yang ada," ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: 20 Ribu Ton Jagung Pakan Impor Tiba Pekan Depan, Bapanas: Penerimanya Peternak Kecil Mandiri
Harvick mengingatkan pentingnya tidak terjadi perlambatan produksi. Hujan turun Selasa (14/11/2023) malam, diharapkan dapat memacu produksi tanaman yang bervolume tinggi.
Kementan mengakui target 1 juta ton jagung bukan lah hal yang mudah. Namun, perlu dikejar untuk memenuhi kebutuhan.
"Targetnya 1 juta ton. Ini bukan PR (Pekerjaan Rumah) yang mudah. Tapi sektor perkebunan harus melibatkan diri. Ini sudah mulai, PTPN holding sudah mulai," kata Harvick.
Sedangkan, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan siap mendorong pemanfaatan lahan perkebunan dan mendorong swasta untuk ikut berpartisipasi. Dari hasil identifikasi sementara terdapat ratusan ribu hektare yang dapat dimanfaatkan.
"Terdapat 175 ribu hektare dari areal perkebunan kelapa sawit yang secara teknis dapat dilakukan integrasi dengan jagung," imbuh Andi.
Ia memaparkan, ahan-lahan tersebut tersebar di 22 provinsi sentral kelapa sawit.
"Jika dimanfaatkan secara baik, produksi jagung nasional bisa meningkat sebesar 1 juta ton pipilan kering," tambahnya.