Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia (BCA), membuka suara terkait nasabahnya yang mengalami kerugian hingga Rp 68,5 juta melalui transaksi QR Code dari mobile banking BCA.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F Haryn mengatakan, BCA senantiasa melaksanakan bisnis dan operasional sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
"Saat ini, keluhan nasabah tersebut sedang dalam proses penanganan oleh pihak yang berwenang," kata Hera saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Cara Bayar Pajak Bumi dan Bangunan Lewat ATM BCA, BRI, BNI, dan Mandiri
"BCA menghormati serta akan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," sambungnya.
Hera mengatakan BCA dalam memberikan layanan kepada nasabah, BCA selalu memperhatikan keamanan nasabah dalam bertransaksi.
Dia juga meminta nasabah untuk tidak memberikan Kode Akses dan Personal Identification Number (PIN) kepada pihak manapun termasuk kerabat orang terdekat.
"BCA juga kembali mengimbau nasabah setia untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak manapun seperti PIN, One Time Password (OTP), Password, Response KeyBCA, Kode akses, Card Verification Code (CVC) atau Card Verification Value (CVV)," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) Evita mengalami kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari mobile banking BCA melalui QR code.
Mengutip akun YouTube @Mr Bert pada Rabu (22/11/2023) pagi, Evita menyatakan bahwa saldo Rp 68,5 juta itu hilang ketika dirinya tengah naik gunung di wilayah Jawa Tengah pada 23 September 2023 lalu.
Namun, Evita mengatakan bahwa hal itu baru diketahui tiga hari setelahnya yaitu pada 26 September 2023 pada saat Evita hendak melakukan transaksi.
Baca juga: Nasabah BCA Lapor Kehilangan Uang Rp 68 Juta Dari QR Code M-banking, Berikut Kronologinya
"Saya tahunya 26 September malam, mau transfer lewat m-banking itu saldo saya kurang terus saya cek saldo ternyata tinggal Rp 10 juta," ujar E dikutip dalam video tersebut.
Evita kemudian mengecek mutasi transaksi di mobile banking nya serta menemukan riwayat transaksi sebesar Rp 4 juta pada 22 September pagi.
Padahal, Evita menegaskan dirinya tak melakukan transaksi apapun.
Baca juga: BCA Tutup Rekening Nasabah yang Kosong dan Tak Ada Transaksi, Berlaku Besok 1 November 2023
"Terus saya cek mutasi saya lihat di tanggal 26 pagi itu ada transaksi sebesar Rp 4 juta. Saya kaget karena saya ga kemana-mana kok ada transaksi QR," jelasnya.
Setelah merasa ada yang janggal, Evita lalu menghubungi halo BCA untuk memblokir kartu ATM dan mobile banking BCA nya.
Pihak BCA kemudian menelusuri rekam jejak transaksi yang diduga hilang tanpa sebab. Akhirnya ditemukan transaksi mencurigakan yang bermula sejak tanggal 23 September sampai 26 September 2023.
Baca juga: Mulai 1 November 2023, BCA Bakal Tutup Rekening Nasabah Jika Punya Saldo Segini
"Akhirnya saya langsung telpon halo BCA untuk saya minta blokir m-banking blokir kartu ATM. Terus ditanya kenapa, saya Jawa karena saya ada hack di tanggal 26. Akhirnya langsung di cek rekening secara mundur dari 26 sampai 23 September," ungkap dia.
"Ternyata transaksi itu terjadi dimulai sejak tanggal 23 sampai 26 transaksi yang tidak saya lakukan berupa QR," sambungnya.