News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal dan Tahun Baru 2024

Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag Zulhas Akui Harga Cabai Semakin Mahal

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

harga cabai masih mahal menjelang Natal dan Tahun Baru. Imas Neni (48) pedagang cabai memasukan cabai rawit domba ke dalam plastik di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag Zulhas Akui Harga Cabai Semakin Mahal

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, per 24 November 2023, harga bahan pokok terpantau stabil.

Bahkan, kata pria yang akrab disapa Zulhas itu, sebagian besar berasa pada tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu dan pekan lalu.

Namun, di tengah penurunan ini, ia mengakui masih ada komoditas yang mengalami kenaikan, yaitu cabai.

Baca juga: Update Harga Pangan per 27 November: Cabai Keriting, Rawit Merah, Bawang Putih Kompak Naik

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, dibanding bulan lalu, cabai merah keriting naik 45,2 persen, cabai merah besar naik 49 persen, cabai rawit merah naik 35 persen.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan juga ada bawang merah sebesar 22 persen dan gula pasir 7,7 persen.

"Tentu ini jadi perhatian kita bersama. Saya bersama Kemendag berupaya sekuat tenaga harga dapat kembali ke level terjangkau bagi masyarakat," kata Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Hari Ini Harga Aneka Cabai dan Bawang Merah Kembali Melonjak

Naik 100 Persen

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat kenaikan harga cabai rawit merah pada saat ini sudah 100 persen.

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, berdasarkan laporan dari anggotanya, dalam beberapa bulan terakhir harga pangan dalam tren kenaikan.

"Cabai merah keriting sudah di angka Rp 88.500, cabai besar TW Rp 82.000, rawit merah cukup pedas di kisaran Rp 110.000 per kilogram," kata Reynaldi.

Menurutnya, kenaikan harga pangan pada bulan ini karena beberapa faktor, seperti sudah memasuki musim penghujan yang dikhawatirkan sentra-sentra cabai maupun bawang bisa gagal panen jika curah hujannya cukup tinggi.

Kondisi tersebut, kata Reynaldi, harus ada antisipasi dari pemerintah agar produksi pertanian bisa dioptimalkan dengan baik, sehingga pendistribusian ke pasar-pasar bisa lebih masif.

Baca juga: Bawang Merah Hari Ini Nyaris Rp29 Ribu Per Kg, Cabai Rawit Merah Tembus Rp81.950 Per Kg

Kemudian faktor distribusi yang menjadi penting, karena kalau pemerintah tidak bisa mengintervensi di jalur tengah atau middle man maka harga pangan mengalami kenaikan yang signifikan.

"Katakanlah kita produksi bawang merah di Brebes, bawang merah di Brebes itu dari petaninya keluarnya Rp 15.000 karena middle man yang bermain maka bisa di pasar Rp 30.000-an. Jadi hal-hal seperti ini seharusnya pemerintah bisa mengoptimalkan atau mengorkestrasi dari hulu sampe ke hilir," ujarnya.

Pemerintah Diminta Tingkatan Pemantauan

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni meminta pemerintah untuk meningkatkan pemantauan terhadap ketidakwajaran harga cabai.

Per hari ini, Senin (27/11/2023), harga cabai di beberapa daerah mencapai di atas Rp 100 ribu per kilogram.

Baca juga: Semakin Menyengat, Cabai Rawit Merah Langka, Pedagang: Mungkin Harga Akan Naik Lagi

Mukroni berujar, para pedagang Warteg mulai was-was dengan kenaikan harga sejumlah komoditas.

Satu di antaranya harga cabai yang semakin melambung. Karena itu, penting agar pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap praktik harga tidak wajar.

"Warteg mungkin berharap pemerintah meningkatkan pemantauan terhadap praktik harga yang tidak wajar atau penimbunan cabai," ujar Mukroni saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/11/2023).

Harga kenaikan cabai, ucap Mukroni, akan menyebabkan biaya bahan baku meningkat, yang dapat berdampak langsung pada biaya operasional.

Saat ini, warteg terpaksa menyesuaikan harga jual makanan mereka untuk mencerminkan kenaikan biaya bahan baku.

"Hal ini bisa membuat harga menu naik, dan ada risiko kehilangan pelanggan jika harga menjadi tidak terjangkau," terang Mukroni.

Baca juga: Update Harga Pangan per 16 November 2023: Cabai Keriting, Bawang Merah, Telur, dan Gula Melonjak

Padahal, kenaikan harga atau perubahan menu dapat memengaruhi kepuasan pelanggan.

Mukroni menambahkan, Warteg menghadapi keterbatasan dalam opsi pembelian cabai karena ketersediaan dan harga yang lebih tinggi.

"Kenaikan harga cabai menjadi bagian dari pola kenaikan harga bahan baku lainnya, yang dapat meningkatkan kerentanan warteg terhadap perubahan harga secara keseluruhan," tambahnya.

Pemerintah diharapkan menjaga ketersediaan bahan baku yang terjangkau, baik melalui insentif bagi petani atau kebijakan lain yang mendukung pasokan cabai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini