News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Negosiasi Harga Saham Vale Masih Berlanjut, Erick Thohir: Mudah-mudahan 1-2 Bulan Selesai

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas bongkar muat dump truck PT Vale Indonesia Tbk di stockpile tambang Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mengupayakan pembelian14 persen saham PT Vale Indonesia Tbk dengan harga yang murah. Negosiasi harga hingga kini terus dilakukan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, negosiasi perihal valuasi harga ini dapat rampung alias menemui titik terang dalam 1 hingga 2 bulan ke depan.

"(Dengan adanya) penandatanganan di Amerika, Head of Agreement dengan Vale bahwa MIND ID akan naik sahamnya menjadi 34 persen artinya pemegang saham terbesar di Vale," papar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI di Gedung Parlemen, (4/12/2023).

"Tapi tentu kami tetap berusaha untuk menegosiasi daripada price atau valuasinya. Mudah-mudahan 1-2 bulan dapat terselesaikan," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian BUMN menyebut harga 14 persen saham yang dilepas PT Vale Indonesia kepada Pemerintah dinilai masih terlalu mahal.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan, saat ini Pemerintah melalui Holding BUMN Tambang alias Mining Industry Indonesia (MIND ID) masih terus melakukan negosiasi.

"Ya kalau Pak Erick bilangnya kemahalan, ya masih negosiasi lagi, tunggu saja. Kan namanya juga negosiasi," ucap Arya di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (27/11/2023).

"Artinya (harga saham) enggak masuk dalam hitungan kita, gitu aja. Dengan nilai yang kita lihat, harusnya enggak segitu. Harusnya lebih murah," sambungnya.

Baca juga: Harga 14 Persen Saham Vale Indonesia Kemahalan, Menteri ESDM: Kita Minta Harga Murah

Arya mengklaim anggaran MIND ID saat ini cukup untuk membeli saham Vale Indonesia.

Namun, dia enggan mengungkapkan tenggat waktu atau target terkait negosiasi harga saham perusahaan tambang tersebut.

"Berapa duitnya, bisa dihitung nanti. Cashnya ada, tenang aja, kalau enggak ada cashnya, nggak mungkin lah di (beli) ini," pungkasnya.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia menyepakati komitmen untuk mengakuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Resmi Akuisisi 14 Persen Saham Vale, MIND ID Jadi Pemegang Saham Pengendali

Dengan demikian, total saham Vale Indonesia yang dikuasai MIND ID sebanyak 34 persen.

Pelepasan sebagian saham Vale Indonesia ke MIND ID merupakan salah satu bagian dari syarat perpanjangan Kontrak Karya. Aturan ini telah tertuang pada Pasal 147 PP 96 tahun 2021.

Dalam beleid tersebut dijelaskan, pemegang Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus wajib menawarkan divestasi saham secara langsung kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD.

Dalam beleid tersebut dijelaskan, pemegang Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus wajib menawarkan divestasi saham secara langsung kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Harga Saham Vale Indonesia Kemahalan, Negosiasi Masih Berlanjut

Pemerintah Pusat melalui Menteri dapat secara bersama-sama dengan Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, BUMN, dan/atau BUMD mengkoordinasikan untuk menyatakan minat penentuan skema divestasi dan komposisi besaran saham divestasi yang akan dibeli.

Apabila permohonan perpanjangan Kontrak Karya PT Vale Indonesia disetujui oleh Pemerintah, maka PT Vale Indonesia wajib mendivestasikan sahamnya sebesar (minimal) 11 persen guna memenuhi persentase kewajiban sesuai dengan Pasal 147 PP 96/2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini