Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi sistem transaksi tol nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) disebut bisa meminimalisir truk Over Dimension Overload (ODOL).
Vice President of Intelligent Transportation System Association of Indonesia Resdiansyah mengatakan, bila ditambah teknologi lagi pada MLFF, bisa mendeteksi ODOL.
"Absoulutly (bisa meminimalisir). Karena kalau itu ditambah lagi teknologi untuk ODOL, untuk scanner, otomatis akan terdeteksi. Jadi dia pas registrasi, pas dia lewat, kena pinalti," katanya ketika ditemui di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: RITS Terima Delegasi Malaysia, Perkenalkan Teknologi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh MLFF
Meski demikian, Resdiansyah memberi catatan bila MLFF ingin bisa digunakan untuk mendeteksi ODOL.
Dia bilang, regulasi mengenai ODOL harus diperkuat terlebih dahulu. Sebab, pada akhirnya MLFF hanyalah perangkat, di mana yang terpenting adalah regulasinya.
"Masalah kita di regulasi harus diperkuat dulu regulasi ODOL. Teknologi cuma tools. Yang penting perbaikan sistem tol kita di Indonesia," ujar Resdiansyah.
Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mulai melakukan uji coba sistem transaksi tol nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Desember 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan uji coba MLFF akan dilakukan di enam ruas tol, dimulai dari Tol Bali-Mandara.
"Pada Desember 2023, kita akan memulai uji coba penggunaan sistem transaksi tanpa kontak atau MLFF di enam ruas jalan tol, dimulai dari Jalan Tol Bali-Mandara. Saya sangat berharap sistem ini semakin meningkatkan pelayanan jalan tol kita melalui digitalisasi transformatif," tutur Basuki, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Prediksi Roatex, Tidak Ada Kenaikan Tarif Tol Saat Uji Coba MLFF
Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas di smartphone.
Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system.
Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Dengan diimplementasikannya sistem ini pengendara tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa, sehingga tidak ada lagi antrian pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien.
Baca juga: Roatex Indonesia: Hungaria Sudah Inves Rp 1 Triliun untuk Proyek MLFF
"Ini adalah transisi, seperti halnya dulu kita beralih dari transaksi cash menjadi non cash dengan tapping. Teknologinya pasti sudah siap, tantangannya bagaimana implementasinya kepada masyarakat," kata Basuki.
"Tetapi kami jamin Indonesia tetap berkomitmen menyukseskan penerapan sistem MLFF ini," lanjutnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, menjelaskan proses uji coba transisi MLFF secara terbatas di Jalan Tol Bali-Mandara akan dilaksanakan pada minggu kedua Desember 2023 selama sekitar dua minggu.
"Setelah diuji coba selama dua minggu, kita akan evaluasi. Jika dinilai telah berhasil, akan segera kita expand penerapannya di jalan tol lainnya. Jika masih ada kekurangan, akan segera diperbaiki dan diuji coba kembali," jelas Hedy.