News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PT Brantas Abipraya Bangun Bendungan Jragung, Siap Suplai Air Baku untuk Tiga Wilayah di Jawa Tengah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Brantas Abipraya Bangun Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM -  PT Brantas Abipraya (Persero) terus berkarya membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, kali ini sebagai upaya peningkatan infrastruktur sumber daya air, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi ini sedang membangun beberapa bendungan di seluruh Indonesia untuk menambah pasokan air baku dan irigasi lahan pertanian di Nusantara. Salah satu di antaranya yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kehadiran bendungan ini nantinya dapat menyuplai tiga daerah di Kabupaten Semarang, yaitu Semarang, Demak dan Grobogan.

“Bendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3 dan nantinya akan bermanfaat bagi warga Jawa Tengah khususnya di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak sebagai penyedia sumber air baku,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Toha, dengan kapasitas tamping 90 juta m3, utamanya akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik dan Kabupaten Demak 250 liter/detik, serta menyuplai air bagi irigasi Jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak.

Bendungan Jragung akan menyuplai air bagi 4.528 hektare daerah irigasi di Kabupaten Semarang, berpotensi sebagai PLTMH berkapasitas 1.400 KW, serta menjadi destinasi wisata air dan agrowisata. Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, dengan adanya bendungan ini dapat bertambah menjadi 2-3 kali tanam.

Potret Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Sukses Lakukan Transformasi, Dirut Brantas Abipraya Raih Penghargaan TOP 100 CEO 2023

Lebih lanjut, disampaikan juga bahwa bendungan ini mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 hektar kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik. Sehingga adanya bendungan ini nantinya dapat mereduksi sebesar 45 persen banjir di Semarang.

Tak hanya sekedar membangun infrastruktur air yakni bendungan, BUMN konstruksi ini juga menjadikannya sebagai tempat hijau yang asri. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya spot botanical garden yang berlokasi di dekat akses jalan masuk bendungan, sehingga komunitas dan warga sekitar akan dilibatkan untuk penanaman pohon buah di area hijau bendungan sehingga warga mendapatkan manfaat lain dari keberadaan Bendungan Jragung.

Dikenal sebagai BUMN terunggul dalam pembangunan bendungan, melalui sederet bendungan yang dibangun, Brantas Abipraya membuktikan komitmennya dalam mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur penunjang ketahanan air.

Seperti diketahun pada periode tahun 2015-2025, pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) PUPR membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada air, pangan, dan energi.

Baca juga: Bangun RS UPT Vertikal, Brantas Abipraya Berkontribusi Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan di Papua

Di samping penunjang ketahanan air, pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia juga bertujuan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional. Diharapkan dengan hadirnya Bendungan Jragung nantinya akan menambah karya Brantas Abipraya sebagai salah satu BUMN Karya yang kredibel di Indonesia.

“Mulai dibangun tahun 2020, kami optimis Brantas Abipraya dapat menuntaskan pembangunan Bendungan Jragung ini di tahun 2024 dengan kualitas mutu yang unggul agar manfaatnya dapat lekas dirasakan masyarakat Semarang dan sekitar,” tutup Toha. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini