Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tatan Rustandi, memprediksi bakal ada peningkatan lalu lintas di kawasan puncak Bogor, Jawa Barat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024.
"Yang paling padat adalah di kawasan Puncak. Jadi kawasan Puncak cukup siginifikan dan ini tidak pernah turun," kata Tatan dalam acara Media Briefing Operasi Gabungan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Jabodetabek, di Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Kawasan Puncak Bogor Macet, BPTJ Kaji Pembangunan Kereta Gantung
Tatan menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan rekayasa lalu lintas bakal diberlakukan, misalnya saja pengaturan buka tutup jalan dari dan menuju kawasan Puncak Bogor.
Hanya saja, Tatan enggan menjelaskan lebih rinci di titik mana yang akan dilakukan buka tutup jalur. Sebab dia bilang hal tersebut masih dilakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait.
"Nanti rakor di Perhubungan, disampaikan jadwal-jadwal buka tutup. Ini sangat penting karena yang penting masyarakat terinformasi sangat baik, apalagi sekarang kan medsos jadi bisa merencanakan perjalanannya," jelasnya.
Meski begitu, Tatan memastikan BPTJ membangun pos kordinasi bersama Kementerian PUPR, serta Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar).
"Kita disitu ada pos kordinasi dari Jabar dan dari PU sudah membangun rest area sehingga di menuju rest area dibersihkan supaya tidak mengganggu," ungkapnya.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Natal Diprediksi 22-23 Desember 2023, Arus Balik 26-27 Desember
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, ada lima daerah asal pergerakan terbesar yaitu di Jawa Timur, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyeksi pergerakan masyarakat dari Jawa Timur sebesar 17,54 juta orang atau setara 16,30 persen.
"Jabodetabek 13,76 persen (14,81 juta orang), Jawa Tengah 13,21 persen (14,22 juta orang), Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang) dan Sumatera Utara 6,93 persen (7,45 juta orang)," kata Budi dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).
Selain asal daerah, Budi juga menyatakan ada lima daerah tujuan perjalanan terbesar yaitu Jawa Timur 16,34 juta orang atau setara 15,18 persen.
Kemudian, posisi kedua Jawa Tengah sebesar 14,86 juta orang setara 13,80 persen, Jawa Barat 12,51 juta orang atau 11,62 persen, Jabodetabek 9,89 juta orang atau 9,19 persen dan D.I Yogyakarta 9,60 juta orang atau 8,92 persen.
Kemenhub juga memprediksi puncak arus keberangkatan akan terjadi pada Sabtu (23/12) 2023 atau 12,5 juta orang atau 11,62 persen.
Selain itu, Sabtu, (30/12) sebesar 12,31 juta orang atau 11,43 persen dan Jumat (22/12) 2023 atau 8,85 juta orang atau 8,22 persen.
Lebih jauh lagi, survei Kemenhub itu mengungkap alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Kemudian liburan pulang kampung (30,15 persen), dan merayakan Nataru di kampung halaman (18,98 persen).