News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Gaungkan Energi Ramah Lingkungan, Ini Pandangan Analis Saham Emiten Panas Bumi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bisnis energi panas bumi diprediksi memiliki potensi besar berkembang seiring program pemerintah menggaungkan energi ramah lingkungan untuk mencapai net zero emission (NZE). 

Hal ini membuat emiten yang bergerak di bisnis panas bumi akan berdampak positif ke kinerja keuangannya, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

Equity Research Analyst Sucor Sekuritas, Andreas mengatakan, Bisnis PGEO yaitu panas bumi, secara overall masih banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan.

Baca juga: Gibran Blusukan di Pasar Rumput, Pedagang Keluhkan Harga Beras Mahal

"Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau yang sedang berkembang saat ini," kata Andreas ditulis Senin (11/12/2023). 

Andreas mengatakan, energi panas bumi merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT) paling feasible untuk Indonesia dalam mencapai net zero emission. 

Andreas melihat secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena merupakan salah satu market share terbesar, second largest share capacity. Bahkan, konsensi-konsensi panas bumi lain yang masih belum tergarap sebagian masih dipegang oleh PGEO.

“Secara fundamental kita lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kita lihat juga earnings-nya itu stabil dan kuat. Mereka bisa menghasilkan yang namanya EBITDA margin itu 80 persen, angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,” ujar Andreas.

Sementara itu berdasarkan riset yang dilakukan, Sucor Sekuritas memberi nilai positif terhadap pertumbuhan stabil dan margin PGEO yang tinggi.

PGEO diperkirakan, berdasarkan riset tersebut, akan mengalami pertumbuhan kapasitas terpasang sebesar 14 persen CAGR dalam lima tahun mendatang, meningkatkan total kapasitas menjadi 1272 MW pada tahun 2027 (+89 persen dari angka saat ini).

"Angka kapasitas baru itu memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan 11 milyar kWh/tahun, yang merupakan 9% pangsa pasar global," ungkapnya.

Baca juga: Bertemu Presiden Kenya, Luhut Bahas Investasi Panas Bumi dan Migas Senilai 2,5 Miliar Dolar AS

Lebih lanjut Sucor Sekuritas memperkirakan pendapatan (top line) Perseroan akan mencapai USD 806 juta pada 2027 atau bertambah 109% dari USD 386 juta pada 2022.

"Dengan didukung oleh pertumbuhan pendapatan (top line) dan ekspansi marjin, laba bersih Perseroan diperkirakan akan mencapai USD 205 juta pada tahun 2027 (+61% dari USD 127 juta pada tahun 2022)," kata Andreas merujuk pada hasil riset yang dilakukan lembaganya.

Lebih jauh Sucor Sekuritas melihat Perseroan bakal mendapatkan keuntungan dari penyesuaian tarif yang menguntungkan setiap tahun. Tarif uap disesuaikan dengan tarif tetap sebesar 2% per tahun, sementara tarif listrik disesuaikan dengan menggunakan pergerakan PPI AS dan CPl AS sebagai referensi. 

"Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami kenaikan tarif sebesar 4-5% per tahun. Selain itu, sudah ada perjanjian take-or-pay yang mengharuskan pembeli untuk membeli jumlah minimum produksi."

Dengan fondasi tersebut, Sucor Sekuritas melihat PGEO memiliki strategi ekspansi yang sangat baik dan pertumbuhan yang stabil. Sucor Sekuritas juga merekomendasikan BUY dengan target price (TP) berbasis discounted cash flow (DCF) di level Rp1,650.
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini