Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian membuat embung irigasi untuk menggenjot produktivitas pertanian memasuki musim penghujan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pengembangan infrastruktur irigasi program UPLAND ini agar petani tidak khawatir lagi terhadapnya kekurangan pasokan air.
"El Nino harus menjadi salah satu pembelajaran sektor pertanian. Sebab dampaknya tidak hanya di Indonesia tapi dunia. Terjadinya krisis pangan yang mengancam duania," Amran kepada wartawan, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Menteri Pertanian: Kebijakan Akselerasi Tanam untuk Tekan Impor Dampak El Nino
Selain itu, Kementan juga membuat program pengembangan prasarana guna meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, selain embung irigasi yang dilakukan UPLAND yakni meliputi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), irigasi perpompaan atau perpipaan dan kelengkapannya. Irigasi air tanah, dam parit, dan long storage.
"Pembangunan infrastruktur irigasi dilakukan tidak lain sebagai suporT kepada petani agar terus dapat produksitf sehingga tetap mendapatkan nilai ekonomi," kata Ali.
Ali menyampaikan, melalui kerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD).
Pihaknya telah mengembangkan irigasi di 13 kabupaten dengan memegang konsep integrasi antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm).
Kabupaten Banjarnegara dengan luas lahan 500 hektare mampu mengintegrasikan komoditas kopi dengan ternak domba, Lebak seluas 450 hektare lahan untuk area manggis, Garut seluas 200 hektare area bibit kentang, Tasikmalaya seluas 500 hektare area padi organik.
Selanjutnya Subang seluas 1.165 hektare area manggis, Minahasa Selatan seluas 840 hektare area kentang, Gorontalo seluas 70 hektare area Pisang Gape, Lombok Timur seluas 811 hektare area bawang putih, Purbalingga seluas 320 hektare area kambing dan lada putih.
Ada juga Malang seluas 300 hektare area bawang merah, Magelang seluas 2.000 hektare area padi organik, Sumenep seluas 460 hektare area bawang merah, dan Sumbawa seluas 800 hektare area dengan komoditi bawang merah.
"Selain infrastruktur irigasi UPLAND juga membantu infrastruktur jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pasca panen," kata Ali.